KOMPAS.com - Penyelidikan otoritas Italia terhadap kasus kecurangan Luis Suarez dalam menjalani ujian kewarganegaraan Italia kini mengarah ke para penyelenggara di Universita per Stranieri di Perugia.
Corriere della Sera menduga bahwa Luis Suarez sudah tahu topik pertanyaan dan jawaban dari ujian bahasa level B1 demi mendapatkan paspor Italia agar ia dapat bermain di Juventus.
Luis Suarez melakoni ujian bahasa tersebut di Universita per Stranieri di Perugia pada Kamis (17/9/2020).
Luis Suarez harus mendapatkan sertifikasi bahasa level B1 agar dapat menjadi warga negara Italia.
Sertifikat level B1 ini diberikan ke sekitar 8,000 hingga 10.000 calon migran setiap tahunnya.
B1 adalah klasifikasi pengetahuan bahasa Italia level menengah dan bukan penguasaan bahasa level atas.
Ini adalah level yang Suarez perlukan untuk mendapatkan paspor Italia karena istrinya, Sofia Balbi, punya paspor Uni Eropa.
Nama-nama yang telah diselidiki oleh otoritas Italia adalah rektor Giuliana Bolli Grego, direktur jenderal Simone Olivieri, profesor Stefania Spina (yang bertugas menyiapkan kandidat dan mengorganisir sesi ujian), penguji Lorenzo Rocca, dan salah satu pegawai, Cinzia Camagna.
Kantor Kejaksaan Umum Perugia mengutarakan ada perjanjian di balik pemberian kelulusan ujian kewarganegaraan Suarez.
Guardia di Finanza, sayap polisi militer dari Kementerian Keuangan Italia, pun menggeledah markas Universita per Stranieri di Perugia.
Insititusi yang berdiri pada 1921 itu merupakan universitas tertua di Italia yang punya studi terorientasi bagi warga negara asing untuk belajar bahasa dan kultur Negeri Pizza.
Penyelidikan Guardia di Finanza menemukan sejumlah kolusi di antara para tersangka.
Kepala penyelidik, Selvaggio Sarri, mengatakan bahwa sejauh ini klub Juventus belum akan diinvestigasi.
"Ujian bahasa Italia Luis Suarez diorganisir oleh Juventus tetapi tak ada tekanan eksternal agar sang pemain mendapatkan sertifikat level B1 tersebut," tutur Sarri.
Berdasarkan penyadapan yang dilakukan otoritas, pihak universitas menyadari ada beberapa kejanggalan dalam ujian bahasa Italia Suarez seperti pemakaian kata kerja untuk menggambarkan kata sifat.
Profesor Stefania Spina bahkan mengatakan bahwa Lorenzo Rocca memberinya ujian palsu dan mengaturnya sedemikian rupa agar sang pemain lolos.
Dari rekaman tersebut, Spina mengatakan Suarez tak boleh gagal mendapatkan sertifikat bahasa terssebut, "Ia harus lulus. Ia harus lulus karena dengan gaji 10 juta euro per musim kita tak bisa membuatnya gagal ujian B1."
Padahal, Corriere della Serra memaparkan bahwa lazimnya ujian tersebut memakan waktu jauh lebih lama.
Menurut media tersebut, ujian pertama adalah "listening" atau ujian pendengaran selama 30 menit. Kemudian, ujian "reading" atau membaca yang diberi waktu 40 menit.
Ketiga adalah ujian "writing" atau menulis dengan waktu 40 menit.
Terakhir adalah ujian oral selama 10 menit di mana para kandidat harus memberikan presentasi secara lisan dan berpartisipasi dalam sebuah dialog dengan sang penguji.
Lorenzo Rocca sempat mengutarakan kepada Radio Kiss Kiss bahwa pihaknya tak memberi Suarez keistimewaan.
Ia juga mengatakan bahwa "bahasa Italia sang pemain bisa dikembangkan tetapi ia mencapai level yang diharapkan."
Hal ini dikontradiksi oleh laporan AFP dari penyelidikan tersebut yang mengatakan bahwa pihak universitas, dalam hal ini Spina, mengatakan bahwa Suarez "hampir tak bisa berbicara bahasa Italia".
Pihak universitas sendiri telah membantah segala tuduhan yang dilancarkan oleh pihak berwajib.
"Terkait investigasi yang berlangsung, Universita per Stranieri di Perugia bersikukuh dengan kebenaran dan transparansi prosedur yang dilakukan selama pengujian pemain Luis Suarez dan kami yakin hal ini akan terlihat jelas pada akhir masa verifikasi."
https://bola.kompas.com/read/2020/09/23/16200078/skandal-luis-suarez-di-italia-harus-lulus-ujian-karena-digaji-10-juta-euro-per