PSG Vs Bayern, Puja-puji untuk Thomas Mueller dan Manuel Neuer

Bayern Muenchen akan melakoni laga final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG).

Duel PSG vs Bayern akan dihelat di Stadion Da Luz, Portugal, Minggu (23/8/2020) atau Senin (24/8/2020) pukul 02.00 WIB.

Patrik Andersson, pemain Bayern era 1991-2001, mengatakan, Thomas Mueller dan Manuel Neuer juga berkontribusi dalam keberhasilan Die Roten melaju ke final Liga Champions. 

Secara khusus, Patrik Andersson menggambarkan Thomas Mueller sebagai mesin.

"Thomas Mueller, dia berlari seperti mesin, bersinar sebagai playmaker dan pencetak gol," kata Patrik Andersson dilansir dari Goal.

"Secara keseluruhan, Thomas menjalani musim yang luar biasa," lanjutnya.

Patrik Andersson juga mengapresiasi penampilan Manuel Neuer kala bersua Barcelona (perempat final) dan Lyon (semifinal).

Andersson mengungkapkan, tanpa penyelamatan gemilang Manuel Neuer, Bayern Muenchen tak akan lolos ke final Liga Champions.

"Akan tetapi, faktor yang sangat menentukan dalam kesuksesan (Bayern Muenchen) adalah Manuel Neuer yang sekarang kembali ke level permainannya setelah cedera serius," ujarnya.

"Saat melawan Barcelona dan Lyon, para pemain lawan menciptakan beberapa peluang. Jika Neuer tidak mencegah gol dengan brilian, Bayern mungkin tidak akan ada di final sekarang," tutur Andersson melanjutkan.

Penampilan gemilang Bayern Muenchen musim ini juga tak lepas dari kinerja sang pelatih, Hans Flick.

Bagi Patrik Andersson, kedatangan Hans Flick menggantikan Niko Kovac benar-benar membantu Bayern kembali ke puncak permainan.

Seperti diketahui, Bayern sempat terseok-seok di awal musim saat masih diarsiteki oleh Niko Kovac.

"Pengalaman Hans Flick merupakan nilai tambah yang besar," kata Andersson.

"Dia dulu pemain Bayern dan sangat memahami kondisi klub. Yang terpenting, Flick sangat dipercaya oleh tim. Semua orang di skuad mengikutinya," tuturnya.

"Musim ini, Flick telah memperkuat para pemain untuk kembali ke performa terbaik mereka. Contoh terbaik adalah Mueller," katanya.

"Dia merasa pelatihnya 1.000 persen mendukungnya dan karena itu dia bisa melakukan apa pun di lapangan," kata Patrik Andersson.