Masih Jet Lag, Castillion Belum Berlatih Penuh bersama Tim Persib

BANDUNG, KOMPAS.com - Geoffrey Castillion akhirnya bergabung dalam sesi latihan tim Persib Bandung.

Penyerang berusia 29 tahun itu tiba di Bandung pada Kamis (20/8/2020) dan langsung ikut dalam sesi latihan tim di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (21/8/2020).

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, menilai bahwa Castillion berada dalam kondisi kebugaran  baik.

Alberts mengatakan, selama di Belanda, Castillion tetap menjalani program latihan mandiri yang diinstruksikan tim pelatih. Hal tersebut membuat kondisi fisiknya tetap bugar.

"Dia tetap berlatih di Belanda, jadi kondisi memang cukup bagus. Di Belanda cuacanya sedang sangat panas," ungkap Alberts dalam telekonferensi melalui Zoom bersama para wartawan.

"Lebih panas dari Indonesia dan itu adalah rekor sejak awal abad ini. Jadi bagus baginya begitu tiba di Indonesia karena cuaca dingin di Bandung, tidak panas," sambung dia.

Kendati demikian, Castillion belum bisa mengikuti sesi latihan tim secara penuh.

Pasalnya, Castillion masih kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Belanda menuju Bandung.

Alberts akan memberikan waktu bagi Castillion untuk memulihkan kondisi kebugarannya hingga awal pekan depan.

"Kami memberi waktu bagi Castillion untuk menyesuaikan diri mengatasi jet lag. Diharapkan, dia dalam kondisi siap berlatih pada hari Senin. Besok mungkin dia akan ikut bergabung dalam setengah sesi latihan saja," kata Alberts.

Roberts juga mengatakan para pemain masih difokuskan untuk meningkatkan kekuatan otot mereka pada sesi latihan Jumat (21/8/2020).

Selain itu, Alberts juga memberikan menu latihan small side games untuk meningkatkan kembali sentuhan bermain Esteban Vizcarra dkk.

Dikatakan Alberts, program latihan small side games bertujuan untuk melatih kecepatan berpikir dan pergerakan para pemainnya.

Selain itu, Alberts ingin agar para pemain Persib memiliki respons dan reaksi yang cepat dalam permainan.

"Kami melanjutkan latihan dengan melakukan small side games untuk melatih kecepatan berpikir dan kecepatan pergerakan," ucap Alberts, menuturkan.

"Bagaimana bisa bereaksi dengan cepat dan juga melatih transisi baik ketika memegang bola maupun tidak memegang bola. Di akhir sesi ada zoladz test kedua yang kami lakukan sejauh ini," sambung dia.