Yang lebih mengejutkan lagi, pemain asal Australia tersebut gemar menyantap bacaan-bacaan berat.
"Saya sangat suka membaca. Saya suka membaca buku bertema motivasi, olahraga, otobiografi, kesehatan fisik dan mental, serta buku bisnis dan entrepreneur," kata pemain kelahiran 21 November 1994 itu kepada Kompas.com.
Mantan pemain PSM Makassar itu mengaku rutin membaca buku setiap hari.
Dia mendedikasikan waktu setelah sarapan untuk membaca buku selama kurang lebih satu jam.
Setelah itu barulah dia melakukan rutinitas lainnya, seperti menjalankan program latihan rutin selama pandemi ini.
"Saya suka membaca dan mempelajari hal-hal baru. Kegiatan tersebut juga membantu menjaga fungsi otak saya, khususnya pada masa-masa seperti ini (pandemi)," ucap pemain berdarah Kroasia itu.
Aaron Evans sudah menamatkan beberapa buku, seperti Good Vibes Good Life, Never Eat Alone, Relentless, Rich Dad Poor Dad, dan The 7 Habits Of Highly Effective People.
Sebagai informasi, Never Eat Alone adalah salah satu buku terbaik karya Keith Ferrazzi. Buku ini menjadi pedoman banyak pebisnis, CEO, dan politisi untuk membangun citra berdasarkan jaringan relasi.
Saat ini, Aaron Evans mengatakan sedang menyelesaikan buku berjudul Thinking, Fast and Slow.
"Buku favorit saya yang telah saya baca sejak saya di rumah ditulis oleh seorang psikolog lokal dari kota saya di Canberra. Namanya adalah Geyelene Clews, ia menulis sebuah buku berjudul Wired to Play- the Metacognitive Athlete," tuturnya.
Ia mengatakan memang sangat jarang pesepakbola yang gemar membaca seperti dirinya.
Namun, dia tidak keberatan menjadi pesepak bola yang memiliki hobi tidak biasa.
"Memang benar tidak banyak yang melakukannya (gemar membaca). Namun, kegiatan ini membuat nyaman dan menenangkan pikiran, selain itu ini cara yang sangat bagus untuk mempelajari hal baru," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2020/07/16/16300088/aaron-evans-gemar-baca-buku-hobi-langka-bagi-pesepak-bola