Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyoal Privilege, Cristiano Ronaldo Terlahir Miskin, Akademik Jeblok, Nyatanya Kini Kaya Raya

KOMPAS.com - Kata privilese atau hak istimewa belakangan ini jadi perbincangan hangat warganet Indonesia di Twitter.

Tema seputar privilege jadi bahan perdebatan karena dinilai jadi salah satu faktor penentu kesuksesan seseorang di masa depan.

Banyak yang menganggap seseorang punya privilise salah satunya adalah jika ia terlahir dari keluarga kaya.

Orang-orang ini akan punya peluang sukses lebih besar dibanding seseorang pekerja keras yang terlahir dari keluarga tanpa punya privilese.

Kalangan yang berpendapat demikian menganggap dengan privilese, maka seseorang akan lebih mudah mendapatkan akses pendidikan berkualitas yang kelak jadi penentu kesuksesannya di masa depan.

Pendapat yang menyebut privilese jadi faktor penentu kesuksesan seseorang di masa depan bisa jadi akan mudah disanggah jika acuannya adalah kalangan pesepak bola dunia.

Di dunia sepak bola, ada begitu banyak kisah superstar yang tadinya berasal dari keluarga dengan ekonomi lemah alias miskin.

Cristiano Ronaldo terlahir dengan nama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro.

Ia lahir pada 5 Februari 1985 di Funchal, Madeira, Portugal.

Ronaldo merupakan anak bungsu dari empat bersaudara buah cinta Jose Dinis Aveiro dan Maria Dolores do Santos.

Saat Ronaldo masih dalam kandungan, sang ibu mengaku pernah berkeinginan menggugurkan janinnya.

Pasalnya, Dolores khawatir kehadiran anak keempat bisa makin menambah beban ekonomi keluarga.

Ibu Ronaldo adalah seorang tukang masak, sedangkan sang ayah seorang tukang kebun yang bekerja sambilan sebagai "kitman" di Andorinho, salah satu klub amatir di kota tempatnya tinggal.

Selain terlahir dari keluarga miskin, Ronaldo juga bukan orang yang pintar di dunia akademik. Prestasinya di bangku sekolah bisa dibilang jeblok.

Pada 2011, Ronaldo pernah mengakui bahwa dirinya tak punya sama sekali ketertarikan di dunia akademik.

Puncak dari suramnya kehidupan Ronaldo di bangku sekolah terjadi saat ia dikeluarkan dari sekolah menengah pada usia 14 tahun.

Ronaldo dikeluarkan dari sekolah akibat melempari gurunya dengan kursi.

Dalam pengakuannya, Ronaldo mengaku tersinggung dengan guyonan gurunya yang menyindir soal kemiskinan keluarganya.

"Dia tidak menghargai saya," kata Ronaldo seperti dikutip dari celebsnow.co.uk.

Setelah dikeluarkan dari sekolah, Ronaldo memutuskan untuk sepenuhnya menggeluti sepak bola.

Keinginannya itu mendapat dukungan dari orang tuanya.

Seiring berjalannya waktu, Ronaldo akhirnya dapat memulai karier profesional di Sporting Lisbon pada tahun 2002.

Di Sporting lah, talenta Ronaldo terlihat oleh pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson.

CR7 kemudian diboyong ke Inggris dan secara perlahan namanya mendunia.

Pada awal Juni 2020, Forbes menyebut Ronaldo memiliki kekayaan mencapai 1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara sekitar Rp 14 triliun.

Ia tercatat menjadi pesepak bola terkaya dan atlet terkaya kedua setelah bintang tenis, Roger Federer.

Pentingnya Mengembangkan Bakat Anak

Ronaldo mungkin jadi salah satu orang sukses yang berasal dari keluarga yang tidak punya privilese.

Meski tidak terlahir dengan kecerdasan di dunia akademik, Ronaldo dikaruniai talenta luar biasa di sepak bola.

Dikutip dari sebuah makalah berjudul Peran Orangtua Dalam Perkembangan Bakat Anak yang dimuat di laman academia.edu, disebutkan bahwa sejak lahir seorang anak sudah dianugerahi bakat istimewa dari sang pencipta.

Namun, terkadang bakat ini tidak mampu berkembang karena ketidakpahaman orang tua.

Para ahli mengatakan masa kanak-kanak adalah masa emas di mana segala potensi seorang anak bisa terlihat dan harus dikembangkan dengan optimal.

Dikutip dari nakita.grid.id, Fred Edward Fiedler, seorang pakar psikologi dari University of Washington, mengatakan bahwa ketersediaan waktu dari orang tua menjadi salah satu kunci sukses mengembangkan minat dan bakat anak.

Fred mengatakan, orang tua harus menyediakan tenaga dan waktu khusus saat mendampingi anak mengembangkan bakatnya.

Selain itu, orang tua perlu mendorong rasa percaya diri anak terkait minat dan bakatnya.

Orang tua juga tidak perlu membandingkan sang anak dengan anak lainnya.

“Seringkali orang tua merasa kesal atau marah karena anak tidak seperti anak lain yang dengan mudah menemukan bakatnya. Setiap anak punya perlakuan dan pola asuh yang berbeda,” ujar psikolog Viera Adella, seperti dilansir dari nakita.id.

https://bola.kompas.com/read/2020/07/15/05450068/menyoal-privilege-cristiano-ronaldo-terlahir-miskin-akademik-jeblok-nyatanya

Terkini Lainnya

Real Madrid vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar ke-15 Liga Champions

Real Madrid vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar ke-15 Liga Champions

Liga Champions
Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Liga Champions
Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke