Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Mr Clean soal Insiden Penginjakan Muka Wasit di Bekasi

KEDIRI, KOMPAS.com - Mantan wasit terbaik di Indonesia, Purwanto, berkomentar mengenai kasus penganiayaan wasit yang dilakukan oknum pemain dalam pertandingan di stadion Patriot Chandrabaga, kota Bekasi, pada Minggu (12/07/2020)

Mirisnya kasus ini terjadi pada pertandingan tidak resmi atau eksebisi berformat fun games.

Kejadian tersebut terjadi karena Wahyudin, wasit yang bertugas pada laga tersebut, meniupkan peluit tanda offside.

Kala itu dia bertugas sendiri karena tidak ada hakim garis yang menemani sehingga offside tersebut menimbulkan perdebatan.

Salah satu pemain yang tidak puas kemudian menendangnya dari belakang hingga membuatnya tersungkur di tanah. Kemudian muka wasit berlisensi C2 Asprov Liga II tersebut diinjak dan fotonya viral di media sosial.

Kabar penganiayaan tersebut sudah sampai di telinga Purwanto. Wasit yang kondang sebagai Mr. Clean karena idealismenya dalam menolak suap tersebut tidak mau menghakimi. Dia lebih memilih melihat dari perspektif yang berbeda.

Dia mengatakan dalam sepakbola rasa saling hormat menghormati harus dijunjung tinggi. Pemain wajib menghormati wasit dan pemain pun punya hak untuk dihormati oleh wasit.

“Di peraturan permainan (Law of the Game) wasit itu berada di pasal 5. Jadi wasit punya kekuasaan yang mengikat dan mutlak, jadi tidak bisa diganggu gugat siapapun,” kata pria yang biasa disapa Pak Pur kepada Kompas.com

“Tapi ingat wasit jangan sok kuasa di lapangan. Punya kekuasaan tapi jangan sok berkuasa,” imbuhnya.

Purwanto mengatakan bahwa keputusan wasit memang bersifat mutlak, namun dalam beberapa kesempatan wasit juga bisa berbuat salah.

Kesalahan tersebut bisa diperbaiki dengan tata cara aturan yang baik dan benar. Kembali lagi rasa hormat menjadi dasar utamanya.

“Dalam pasal 5 tersebut keputusan wasit dapat diubah demi kebenaran dan demi keadilan. Selama bola belum dimainkan kembali, belum bergulir satu pertandingan itu dan belum berakhir satu pertandingan itu,” tutur mantan wasit terbaik Indonesia era 1990 sampai 2000-an.

“Kalau itu salah, melalui kapten diperbolehkan bertanya,” imbuhnya.

Dalam kasus ini ini Purwanto tidak ingin menyalahkan, namun dia melihat kedua belah pihak punya kesalahan masing-masing yang ambil bagian sehingga kejadian ini terjadi.

Pertama pemain salah karena melakukan tindak kekerasan. Namun wasit juga salah karena menyelenggarakan pertandingan tidak sesuai standar.

“Pemainnya salah, wasitnya juga salah kenapa tidak ada pembantunya,” paparnya.

“Kalau memang tidak asisten wasit seharusnya semua ada kesepakatan sebelum pertandingan bahwa pemain bersedia menerima keputusan wasit. Semestinya pertandingan apapun, sekalipun Cuma persahabatan tetap harus asistennya. Kan minimal untuk tahu offside, tapi kalau tidak ada offside ya silahkan tanpa asisten,” tutur pria yang kini sibuk menjadi juru kunci Stadion Brawijaya Kediri tersebut.

Menurut Purwanto, pihak yang memberikan ijin penyelenggaraan eksibisi ini juga bisa dimintai keterangan.

Keterangan dari pihak pemberi izin nantinya bisa menjadi pegangan apakah kejadian ini masuk dalam lingkup sepak bola atau tindak kriminal.

https://bola.kompas.com/read/2020/07/13/16185658/kata-mr-clean-soal-insiden-penginjakan-muka-wasit-di-bekasi

Terkini Lainnya

Final Championship Series Liga 1, 'Cocoklogi' Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Final Championship Series Liga 1, "Cocoklogi" Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Liga Indonesia
Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Badminton
Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Internasional
Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Liga Inggris
Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Internasional
Maarten Paes 'Tak Terkalahkan', 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Paes "Tak Terkalahkan", 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

Liga Lain
Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Liga Lain
Hasil Atalanta Vs Bayer Leverkusen 3-0, La Dea Juara Liga Europa!

Hasil Atalanta Vs Bayer Leverkusen 3-0, La Dea Juara Liga Europa!

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke