Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jejak 5 Pemain Argentina yang Pernah Gabung di Skuad Persib Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejak tahun 2003, gelombang kedatangan pemain asing ke tim Persib Bandung mulai terjadi.

Pada tahun tersebut, pengurus klub Persib mulai menerapkan kebijakan penggunaan jasa pemain asing.

Sebelumnya, klub berjulukan Maung Bandung itu menjadi anomali dari kecenderungan klub peserta Liga Indonesia yang keranjingan menggunakan jasa pemain asing sejak Liga Indonesia I bergulir pada musim 1994-1995.

Persib berbeda, mereka baru menggunakan jasa pemain asing setelah sembilan tahun kompetisi Liga Indonesia bergulir.

Gelombang pemain asing di skuad Persib ditandai dengan kedatangan empat pemain asal Polandia, yaitu Mariusz Mucharski, Maciej Dolega, Piotr Orlinsi, dan Pavel Bochian.

Keempatnya didatangkan bersama pelatih yang juga berkebangsaan Polandia, Marek Andrzej Sledzianowski.

Sejak saat itu, sama halnya dengan klub lain di kompetisi, Persib selalu menghiasi skuadnya dengan pemain dari negara lain.

Kecenderungannya, Persib lebih sering menggunakan jasa pemain asing asal Amerika Selatan, terutama yang berasal dari negara dengan tradisi sepak bola bagus seperti Cile dan Brasil.

Dalam perjalanannya, Persib juga pernah beberapa kali menggunakan jasa pemain Argentina.

Tercatat, ada lima pemain Argentina yang membela Persib.

Bagaimana kiprah keempatnya bersama klub berjulukan Maung Bandung itu, berikut ini ulasannya.

1. Pablo Frances

Persinggungan awal Persib dengan pesepak bola asal Argentina sejatinya terjadi pada tahun 2006, saat klub berjulukan Maung Bandung itu mencoba kualitas Sebastian Martin Ocraenecz melalui proses seleksi.

Akan tetapi, karena kualitasnya yang tak begitu istimewa, Ocraenecz pun gagal direkrut Persib.

Baru pada tahun 2010, ada pemain asal Argentina yang resmi bergabung bersama Persib.

Sosok tersebut adalah Pablo Frances. Kedatangan Frances ke Bandung disambut antusias oleh bobotoh.

Maklum, sebelum hijrah ke Bandung, Frances berstatus sebagai penyerang haus gol di Persijap Jepara.

Dari 50 pertandingan yang dilakoni bersama Persijap, Frances mampu mengoleksi 20 gol.

Catatan tersebut yang membuat bobotoh menaruh harapan yang besar kepada Frances.

Kendati begitu, harapan tinggallah harapan. Pada kenyataannya, Frances gagal beradaptasi dengan baik di Persib.

Frances mengalami kemajalan, dari 14 pertandingan hanya dua gol yang mampu dibukukan.

Pada paruh musim Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, Frances pun dipinjamkan ke Persikab Kabupaten Bandung.

Setelah kompetisi berakhir, kontrak Frances tak diperpanjang Persib.

2. Esteban Vizcarra

Setahun sebelum kedatangan Frances, Persib sejatinya sempat mencoba kualitas dari Esteban Vizcarra yang kala itu baru akan mencoba peruntungan di sepak bola Indonesia.

Vizcarra ikut seleksi di Persib dan sempat tampil di turnamen pramusim Inter Island Cup.

Dalam skuad asuhan Daniel Darko Janackovic itu, Vizcarra dipaksa memainkan peran sebagai gelandang serang, yang bukan posisi alaminya.

Akibatnya, Vizcarra gagal menunjukkan performa terbaiknya dan dinyatakan gagal seleksi.

Tak putus arang, Vizcarra pun bergabung bersama Pelita Jaya. Di sana, dia menunjukkan performa luar biasa.

Semusim kemudian, Vizcarra bermain untuk Semen Padang. Lima musim membela panji klub berjulukan Kabau Sirah, Vizcarra sukses menyumbangkan dua gelar juara pada ajang Liga Primer Indonesia 2011-2011, dan Indonesian Community Shield 2013.

Pada musim 2016, Vizcarra bergabung bergabung bersama Arema FC, dan kemudian pindah ke Sriwijaya FC pada 2018.

Di Sriwijaya FC, status Vizcarra pun berubah dari pemain asing menjadi naturalisasi, karena dia mengubah kewarganegaraannya dari Argentina menjadi Indonesia.

Setelah satu musim membela Sriwijaya FC, Vizcarra kembali ke Persib pada awal musim menuju Liga 1 2019.

Vizcarra mengaku senang, karena pada akhirnya bisa kembali ke Bandung.

Bahkan, dalam prosesnya, Vizcarra sampai rela menolak tawaran 10 klub agar bisa berkostum Persib.

Sampai dengan saat ini, Vizcarra masih menjadi bagian dari skuad Persib. Bahkan, dia menjadi pemain andalan di sektor tengah Maung Bandung.

3. Robertino Pugliara

Kisah yang dialami Robertino Pugliara dengan Vizcarra tidak jauh berbeda. Pugliara memulai perjalanan kariernya di sepak bola Indonesia dengan mengikuti seleksi di Persib pada awal musim 2007.

Sayangnya, kualitas Pugliara belum membuat pelatih Persib saat itu, Arcan Iurie, terkesan.

Pugliara pun kemudian dipinang Persija, dan di sanalah dia justru mampu membuktikan kualitasnya.

Selain Persija, Pugliara juga sempat bermain di Persiba Balikpapan, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura.

Sembilan tahun setelah dirinya dinyatakan gagal seleksi di Persib, Pugliara malah kembali ke Bandung.

Tanpa jalur seleksi, Pugliara langsung direkrut oleh Persib. Sayangnya, dia hanya bertahan semusim dan kemudian terdepak pada akhir musim 2006.

Sejatinya, performa Pugliara di Persib tidak bisa dibilang buruk. Pada putaran pertama, performa Pugliara memang kurang meyakinkan.

Namun, ketika Persib merekrut Marcos Flores untuk menambah amunisi di lapangan tengah, performa Pugliara mulai menanjak.

Akan tetapi, hal itu belum cukup untuk membuatnya bertahan di skuad Maung Bandung.

4. Marcos Flores

Ketertarikan Persib untuk mendatangkan Marcos Flores terjadi pada 2013, tepatnya saat Maung Bandung beruji tanding dengan tim asal Australia, Central Coast Mariners.

Dalam laga yang berakhir imbang 3-3 itu, Flores masih berstatus sebagai pemain Central Coast. Kala itu, dia tampil impresif.

Hal tersebutlah yang memancing ketertarikan dari pelatih Persib kala itu, Djadjang Nurdjaman.

Akan tetapi, Persib baru bisa mendatangkan Flores pada 2016, atau tiga tahun setelah keinginan mereka merekrut Flores.

Saat itu, Flores didatangkan pada paruh musim kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

Performa Flores sejatinya cukup baik, berduet bersama Robertino Pugliara, dia mampu berperan sebagai motor serangan Persib.

Sayangnya, performa Flores kerap diganggu badai cedera. Hingga akhirnya, dia pun terdepak dari Persib dan hijrah ke Bali United.

5. Jonatan Bauman

Jonatan Bauman datang ke Persib pada awal musim 2018. Kebutuhan mendesak Persib akan sosok penyerang pendamping Ezechiel N'Douassel mendorong Bauman bergabung ke Maung Bandung.

Pilihan merekrut Bauman diambil oleh Pelatih Persib saat itu, Mario Gomez, yang juga berasal dari Argentina.

Performa Bauman bersama Persib sesuai ekspektasi. Dia mampu menjadi tandem sepadan bagi Ezechiel.

Bahkan, duet Bauman dan Ezechiel berhasil menyumbang 29 gol dari total 52 gol yang dibukukan Persib pada Liga 1 2018.

Selama semusim membela Persib, Bauman tampil dalam 26 pertandingan dengan mencetak 12 gol dan delapan assist.

Melihat statistik tersebut, Bauman sangat layak dipertahankan Persib.

Akan tetapi, yang terjadi kemudian adalah Bauman justru didepak dari skuad Maung Bandung.

Bauman pun hijrah ke Malaysia dan bermain bersama Kedah FA.

Setelah satu musim menjajal karier di Malaysia, Bauman kembali ke Indonesia untuk bereuni bersama Mario Gomez di Arema FC.

https://bola.kompas.com/read/2020/06/23/20000008/jejak-5-pemain-argentina-yang-pernah-gabung-di-skuad-persib-bandung

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Liga Spanyol
Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Badminton
Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Badminton
Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Badminton
Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Liga Indonesia
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Badminton
Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Badminton
Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

Liga Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

Badminton
Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke