KOMPAS.com - Kapten Juventus, Giorgio Chiellini, menilai Cristiano Ronaldo memiliki hubungan khusus dengan Liga Champions.
Pendapat Chiellini ini didasari pengalaman bermain bersama Ronaldo selama kurang lebih dua musim di Juventus.
Chiellini menyebut Ronaldo yang kini sudah berusia 35 tahun tidak selalu tampil maksimal setiap laga terutama saat berhadapan dengan tim kecil.
Namun, penampilan Ronaldo akan berubah ketika tampil di Liga Champions.
"Di Liga Champions, Ronaldo seperti sedang menghidupkan mesinnya," kata Chiellini dikutip dari situs Goal.
"Ronaldo mengubah cara bermainnya. Mungkin saat berhadapan dengan tim kecil penampilannya tidak bagus," ujar Chiellini.
"Namun, ketika laga-laga besar dan Liga Champions, Ronaldo selalu luar biasa," ujar Chiellini menambahkan.
Chiellini secara khusus memuji penampilan Ronaldo pada laga terakhir Grup D Liga Champions musim ini.
Ronaldo yang dikabarkan sempat cedera lutut mampu tampil 90 menit dan mencetak satu gol saat Juventus mengalahkan Bayern Leverkusen 2-0.
"Ronaldo selalu tampil baik meski sempat mengalami cedera lutut yang membuat kecepatannya menurun. Ronaldo mengalami cedera itu selama kurang lebih satu setengah bulan," ujar Chiellini.
Ambisi meraih Liga Champions disebut menjadi alasan Juventus berani mengontrak Ronaldo awal musim lalu.
Juventus terlihat tidak ragu mengeluarkan uang 100 juta euro atau setara Rp 1,6 triliun untuk memboyong Ronaldo dari Real Madrid.
Tidak hanya itu, Juventus juga berani memberi kontrak jangka panjang empat tahun untuk Ronaldo yang sudah berusia lebih dari 30 tahun.
Melihat catatan statistik, Juventus tentu sangat berharap Ronaldo bisa mendatangkan trofi Liga Champions ke Turin.
Kali terakhir Juventus meraih trofi Liga Champions adalah musim 1995-1996.
Di sisi lain, Ronaldo ketika datang ke Juventus baru saja meraih hat trick juara Liga Champions bersama Real Madrid.
Catatan itu semakin mentereng karena Ronaldo juga berstatus top skor sepanjang masa Liga Champions dengan torehan 122 gol.
Meski demikian, Ronaldo tidak langsung memberi dampak instan ke Juventus.
Musim lalu Juventus tersingkir di perempat final Liga Champions setelah kalah agregat 2-3 dari Ajax Amsterdam.
Adapun musim ini Juventus berpeluang gagal ke perempat final karena pada leg pertama 16 besar kalah 0-1 dari Olympique Lyon.
https://bola.kompas.com/read/2020/05/17/03000098/ronaldo-seperti-hidupkan-mesin-saat-main-di-liga-champions