LONDON, KOMPAS.com - Pandemi corona belum mau beranjak dari Italia.
Catatan dari laman worldometers.info menunjukkan, sejak tiga jam lalu, tercatat 175.925 orang di Negeri Pizza terinfeksi corona.
Lantas, ada 23.227 kematian akibat corona.
Sementara, jumlah warga yang dinyatakan sembuh adalah 44.927 orang.
Merebak sejak pertengahan Maret 2020, Italia menjadi negara pertama di Eropa terlanda pandemi corona.
Dari jumlah kematian, di Eropa, Italia juga mencatatkan angka paling tinggi.
"Saya merasa bersalah tidak berada di Lombardia (salah satu provinsi di Italia)," kata legenda Timnas Italia Gianluca Vialli sebagaimana warta CNN.com .
Vialli kini tinggal di London dan tengah berperang melawan kanker pankreas.
Sempat dinyatakan sembuh pada 2018, Vialli kembali mengidap penyakit mematikan itu.
Vialli sempat menyampaikan curahan hatinya (curhat) ikhwal corona.
Korban corona, di mata Vialli, seolah-olah dipaksa meninggal dunia sendirian.
Corona memang termasuk penyakit mematikan.
Penularannya terjadi melalui interaksi manusia ke manusia.
Maka dari itu, muncul sejumlah larangan jarak sosial untuk memutus mata rantai persebaran corona.
"Kerabat korban corona tidak diperkenankan mendekat agar tidak tertular. Tak ada penghormatan pemakaman," tutur mantan pesepak bola Sampdoria, Juventus, dan Chelsea ini.
Vialli juga pernah menjadi manajer Chelsea pada 1998.
Di timnas Italia, sudah 50 kali Vialli berlaga.
https://bola.kompas.com/read/2020/04/19/15112528/pandemi-corona-ini-curhat-legenda-timnas-italia