Tanggapan Rahmad Darmawan soal Wacana Penghentian Kompetisi

Wacana tersebut dilontarkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pada sela-sela RDPU Komisi X DPR RI.

Meskipun baru sekadar wacana, hal tersebut sudah menimbulkan kecemasan di kalangan pelaku sepak bola nasional.

Sebagian besar dari mereka masih sulit membayangkan jika seandainya tidak ada kompetisi Liga 1 hingga musim depan.

Sejumlah elemen yang bergantung pada kompetisi sebagai aktivitas mereka akan terdampak, seperti pemain, wasit, pelatih, dan klub.

Menanggapi hal tersebut, Rahmad Darmawan mengatakan bahwa skenario terburuk selalu ada dalam sebuah kejadian.

Dengan mengetahui prinsip itu, Rahmad bisa memahami jika kelak PSSI melakukan penghentian kompetisi total karena masa darurat bencana diperpanjang.

Pelatih Madura United tersebut menilai keberlangsungan kompetisi memang sangat bergantung pada situasi tanggap darurat.

"Intinya, saya pribadi sangat memaklumi andai keputusan tersebut diambil, apa pun itu," ujar Rahmad Darmawan.

"Pada saat sekarang memang akan tergantung dengan perkembangan situasi tanggap darurat yang akan dipantau oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan pemerintah,” kata dia.

Di sisi lain, apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PSSI adalah sebuah wacana terburuk.

Artinya, wacana tersebut akan dijalankan jika situasi memang memburuk.

Namun, jika kondisi kian membaik dan semua berjalan sesuai dengan perkiraan, kompetisi akan kembali bergulir pada 1 Juli 2020 seperti rencana awal.

Bagaimanapun, Rahmad mengatakan akan selalu mempersiapkan diri dengan segala kondisi.

"Jadi apakah nantinya kompetisi akan jalan atau berhenti, kita harus siap, karena kesehatan lebih penting dari segalanya," ucap eks pelatih Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta itu.