Konfilk internal muncul akibat sikap Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, dinilai melakukan kudeta saat rapat internal dengan para dewan, Selasa (7/4/2020).
Pria berusia 57 tahun itu secara gamblang meminta beberapa direktur Barcelona mundur dari jabatan masing-masing.
Josep Bartomeu beralasan bahwa beberapa direktur sudah tak satu pemikiran dengannya.
Salah satu direktur yang diminta untuk mundur dari jabatannya adalah calon kandidat kuat Presiden Barca pada masa depan, Emili Rousaud.
Bahkan, Josep Bartomeu beralasan Rousaud telah membocorkan rahasia Barca kepada media.
Rossaud merasa dicurangi atas tuduhan tak berdasar yang dilontarkan Bartomeu.
Ia bahkan menyebut rapat internal yang dibuat oleh Josep Bartomeu tak memiliki kredibilitas.
"Saya tidak mengajukan pencalonan saya dalam pertemuan (Selasa), karena saya ingin terlebih dulu memahami prospeknya," kata Rousaud, dikutip BolaSport dari Marca, Rabu (8/4/2020).
"Tidak ada gunanya menyatakan rencana suksesi pada pertemuan yang tidak memiliki kredibilitas."
“Ada konsensus dalam pertemuan itu bahwa jika semuanya tetap sama, saya tidak akan terlibat.”
"Saya benar-benar menginginkan itu karena saya adalah pendukung besar klub ini," tegasnya.
Rossaud juga membela diri. Ia mengaku tak pernah membocorkan informasi internal Barcelona kepada media.
Ia justru mempertanyakan dasar tuduhan Bartomeu sehingga membuatnya menjadi kambing hitam dalam konflik tersebut.
"Bartomeu memanggil saya untuk memberi tahu saya bahwa dia ingin mengubah apa yang akan terjadi dalam pertemuan itu dan bahwa dia curiga terhadap beberapa direktur, termasuk saya.”
"Berbagai hal telah bocor ke pers yang merusak para pemain dan dia pikir saya telah kritis terhadap bagaimana dewan menanganinya.”
“Saya memberi tahu Bartomeu bahwa saya berbicara kepada pers, tetapi tidak membocorkan apa pun dan saya tidak mengkritik para pemain,” tutur Rosaud. (Raka Kisdiyatma Galih)
https://bola.kompas.com/read/2020/04/10/09000068/internal-barcelona-alami-perpecahan-karena-kudeta-josep-bartomeu