KOMPAS.com - Ibu Pep Guardiola, Dolors Sala Carrio, meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.
Berita duka ini diumumkan Manchester City di akun Twitter resmi klub, Senin (6/4/2020).
Dalam pengumuman itu, Man City menyebut Dolors Sala Carrio meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Monresa, Barcelona, Spanyol.
"Keluarga besar Man City sangat sedih mengabarkan ibu Pep Guardiola, Dolors Sala Carrio, meninggal dunia hari ini karena tertular virus corona," tulis pernyataan resmi Man City.
"Semua orang yang terkait dengan klub mengirimkan simpati yang paling tulus pada saat yang paling menyedihkan ini kepada Pep, keluarganya, dan semua kerabatnya," tulis pernyataan resmi Man City.
Hingga saat ini, Spanyol menjadi negara Eropa dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Eropa dan kedua di dunia.
Barcelona, yang berada di Catalonia, merupakan salah satu daerah di Spanyol dengan jumlah kasus virus corona terbanyak.
Menurut Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins, per Senin (6/4/2020) malam WIB, jumlah kasus positif Covid-19 di Spanyol menyentuh 135.032 orang dengan 13.055 korban meninggal dunia.
Sebelumnya, pada bulan lalu, Guardiola menyumbangkan 1 juta euro (sekitar Rp 17,7 miliar) untuk membantu memerangi wabah virus corona.
Uang itu akan digunakan untuk membeli peralatan medis dan bahan pelindung untuk staf kesehatan yang terlibat penanganan pasien yang dirawat di rumah sakit.
Sumbangan itu disalurkan Guardiola ke Yayasan Angel Soler Daniel dan Perguruan Tinggi Kesehatan Barcelona yang menyerukan kampanye memerangi virus corona.
"Pep Guardiola menyumbangkan satu juta euro kepada Yayasan Angel Soler Daniel untuk pengadaan alat kesehatan dalam memerangi pandemi Covid-19," demikian pernyataan pihak Perguruan Tinggi Kesehatan Barcelona.
"Dana ini juga akan dipakai untuk membiayai proses produksi alternatif alat kesehatan medis seperti respirator melalui cetak 3D dan berbagai metode lainnya," bunyi pernyataan yang sama.
https://bola.kompas.com/read/2020/04/06/21325608/ibu-pep-guardiola-meninggal-dunia-karena-virus-corona