KOMPAS.com - Bek Inter Milan, Diego Godin, mengecam otoritas sepak bola Italia yang memaksa pemain untuk tetap tampil di tengah pandemi virus corona.
Serie A, kasta teratas Liga Italia, diputuskan ditunda sampai 2 April 2020 sejak Selasa (10/3/2020).
Satu hari sebelumnya, Godin bersama Inter Milan melakoni pertandingan tertutup melawan Juventus dalam lanjutan pekan ke-26 Serie A di Stadion Allianz.
Kebijakan pertandingan tanpa penonton diambil Pemerintah Italia lima hari sebelum menerapkan status lockdown atau karantina wilayah.
Menanggapi hal ini, Godin menyayangkan keputusan otoritas sepak bola Italia yang memaksakan tetap menggelar pertandingan dengan tanpa penonton.
"Kami terus dipaksa untuk tetap bermain sampai saat-saat terakhir," kata Godin dikutip dari situs Football Italia.
"Mereka memilih untuk terus melihat apakah kami dapat terus bermain, sampai situasinya menjadi tidak terkendali dan sistem kesehatan runtuh," ujar Godin.
Lebih lanjut, Godin menilai otoritas sepak bola Italia sangat lambat menghentikan kompetisi dan membuat pemain dalam keadaan berbahaya.
"Kami sempat bermain dan berlatih beberapa minggu sampai Daniele Rugani (Juventus) dinyatakan positif Covid-19. Sejak saat itu, baru semua kegiatan kami berhenti," kata Godin.
"Saya yakin ada pemain lain yang terinfeksi virus corona seusai pertandingan itu (Juventus vs Inter Milan). Untuk menghindari risiko, mereka meminta kami melakukan isolasi mandiri," ujar Godin menambahkan.
Sejauh ini, belum ada pemain Inter Milan yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Godin sendiri saat ini sedang berada di kampung halamannya, Uruguay, untuk menjalani isolasi mandiri.
Selain Rugani, Blaise Matuidi dan Paulo Dybala adalah dua pemain Juventus yang sudah dinyatakan positif Covid-19.
Secara keseluruhan, terdapat 14 pemain Liga Italia yang dinyatakan positif hingga saat ini. Sampdoria menjadi tim Liga Italia dengan jumlah pemain positif terbanyak, yakni tujuh orang.
Selain kompetisi yang ditunda, pandemi virus corona juga mengancam gaji pemain Liga Italia.
Terkini, Juventus memutuskan memotong gaji pemain dan pelatih selama empat bulan untuk menghindari kerugian finansial.
Kebijakan Juventus itu kemungkinan akan diikuti pemain lain dalam waktu dekat.
Pasalnya, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) pada Senin (30/3/2020) akan mengadakan pertemuan untuk membahas kelanjutan kompetisi dan finansial klub.
https://bola.kompas.com/read/2020/03/29/16300078/-kami-dipaksa-terus-bermain-hingga-sistem-kesehatan-runtuh--