KOMPAS.com - Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, merasa frustasi di tengah masa isolasi mandiri.
Akan tetapi, pada waktu yang bersamaan, Lukaku mengerti pentingnya melakukan karantina sebagai upaya pencegahan penyabaran virus corona.
Romelu Lukaku bersama pemain Inter Milan sedang dalam masa karantina setelah Daniele Rugani (Juventus) dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sebab, sebelumnya, Inter Milan bertandang ke markas Juventus pada laga lanjutan kompetisi Serie A, kasta tertinggi Liga Italia, Senin (9/3/2020).
Dilansir dari Goal, Lukaku mengaku merindukan kehidupan dan rutinitas normalnya sebelum virus corona menyerang.
"Suatu hari, saya hampir menjadi gila. Saya tidak bisa keluar, tidak bisa pergi berbelanja. Saya dikurung di rumah dan merindukan kehidupan normalku," kata Lukaku yang dikutip dari Goal.
"Saya bersama fisioterapis. Mereka membawakan saya makanan setiap hari. Saat makan siang tiba tepat waktu, saya makan dengan ikan dan sayuran."
"Mereka memberi kami masing-masing sepeda statis untuk latihan di rumah," ujar dia melanjutkan.
Meski sedikit merasa frustrasi dan merindukan rutinitasnya, pemain asal Belgia itu tetap mematuhi aturan dan memahami tindakan isolasi untuk mencegah penyebaran virus corona.
Lukaku menilai isolasi ini bagus karena bisa mencegah penularan kepada orang lain yang lebih rentan terinfeksi Covid-19.
Pemain 26 tahun itu menyoroti ibunya yang memiliki penyakit diabetes sebagai contoh.
"Kamu harus berhati-hati. Ibuku, misalnya, dia menderita diabetes, jadi saya bahkan tidak bisa pulang dan menyentuhnya," ucap Lukaku.
Italia menjadi negara dengan kasus corona terbesar di Eropa.
Data yang dihimpun dari Worldometers hingga Jumat (20/3/2020) pagi WIB, mencatat ada 41.035 kasus corona dengan 3.405 kematian.
Kabar baiknya, sebanyak 4.440 orang telah dinyatakan sembuh.
https://bola.kompas.com/read/2020/03/20/09400088/meski-frustrasi-romelu-lukaku-paham-pentingnya-isolasi-mandiri