Presiden Persebaya Beri Kode Datangkan Makan Konate pada Bursa Transfer

Kode tersebut terselip dalam pidatonya usai laga uji coba antara Persebaya Surabaya dan Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (11/1/2020).

Dalam pidatonya, Azrul mengungkapkan bahwa saat ini Persebaya benar-benar serius menatap Liga 1 2020 dengan melakukan reformasi besar-besaran.

Tak tanggung-tanggung, lima pemain anyar langsung didatangkan Persebaya sejak bursa transfer pemain Liga 1 2020 dibuka.

Kelima pemain yang dimaksud adalah Ricky Kambuaya, Arif Satria, Bayu Nugroho, Patrich Wanggai, dan Mahmoud Eid.

"Kami sudah bergerak dengan cepat dan menjadi tim paling gerak cepat amankan nama-nama pemain yang kami kejar," kata Azrul Ananda, dikutip Bolasport.com dari Tribun Jatim.

Azrul menambahkan bahwa pihaknya belum akan menghentikan langkah dalam berburu pemain anyar.

Dalam waktu dekat, manajemen Persebaya akan kembali mendatangkan pemain anyar.

Namun, Azrul belum mau membocorkan identitas pemain baru itu dan meminta Bonek untuk terus bersabar.

Azrul kemudian menyebutkan satu kode unik yang membuat seluruh Bonek yang hadir di Stadion GBT bersorak riang.

Azrul mengatakan bahwa pengumuman pemain anyar itu akan dilakukan sambil makan-makan.

"Tetapi karena alasan legalitas dan kontrak maka belum bisa kami umumkan," kata Azrul Ananda.

"Tetapi beberapa hari lagi kita bisa dengar kabarnya sambil makan-makan," ucap Azrul Ananda disambut sorakan Bonek.

Kode itu diartikan sebagai penguat kabar bahwa mantan pemain Arema FC, Makan Konate, akan segera merapat ke Persebaya Surabaya.

Makan Konate memang santer dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan pasukan Aji Santoso.

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, juga tidak membantah bahwa Makan Konate masuk dalam skema timnya pada musim 2020.

Namun, Aji menegaskan bahwa hingga kini pemain asal Mali tersebut belum menjadi bagian dari Persebaya.

"Bukan berarti Makan Konate tidak masuk (skema Persebaya) bukan itu maksud saya tetapi yang pasti dia belum bersama Persebaya," kata Aji Santoso menandaskan. (Hugo Hardianto Wijaya)