Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amartha Hangtuah Petik Pelajaran Berharga di Final Piala Presiden 2019

KOMPAS.com - Langkah Amartha Hangtuah menuju gelar juara Piala Presiden Bola Basket 2019 harus terhenti setelah gagal meraih kemenangan atas Satria Muda Pertamina pada partai final yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (23/11/2019).

Amartha Hangtuah harus mengakui keunggulan Satria Muda Pertamina dengan skor akhir 43-51.

Melalui hasil tersebut, Amartha Hangtuah berhak membawa pulang gelar runner-up edisi perdana Piala Presiden Bola Basket 2019.

Meskipun mengalami kekalahan pada laga final, pelatih Amartha Hangtuah Harry Prayogo mengaku menemukan pelajaran berharga yang dapat ia sampaikan kepada para pemainnya jelang musim baru Indonesian Basketball League (IBL) 2020.

"Lambat panas, mungkin itu problema pemain muda. Ada nervous di awal. Mudah-mudahan dari gim ini mereka bisa belajar untuk menyiapkan segala sesuatu dari awal," kata dia.

"Memang start kami buruk. Tetapi di kuarter ketiga dan keempat kami bisa kasih perlawanan yang lumayan," ujar Ai, panggilan akrab Harry Prayogo.

Sang pemain mengaku kurang bisa memulai laga dengan baik akibat terlambat panas. Oleh karena itu, muncul keraguan di dirinya serta rekan satu tim lainnya.

"Kurang dapat momentum sejak awal, belum panas. Beberapa kali banyak yang miss dan belum dapat sentuhannya juga. Saya dan teman-teman jadi ragu," tutur Abraham Wenas.

Statistik di kuarter pertama dan kedua memang menunjukkan ada keraguan di permainan Amartha Hangtuah.

Pada kuarter pertama, Amartha Hangtuah tercatat hanya mampu mencapai total perolehan field goals sebanyak 1/12 atau setara 8,3 persen.

Bahkan, anak-anak asuhan Harry Prayogo ini sama sekali tidak mampu meraih poin tembakan 3 angka dari total lima kali percobaan.

Begitu juga di kuarter kedua, pasukan Amartha Hangtuah yang memiliki kekuatan di outside shooting justru belum mampu menghasilkan poin tembakan 3 angka dari total tujuh kali percobaan.

Seperti yang disampaikan Ai, anak asuhnya baru mampu memberikan perlawanan saat laga memasuki kuarter tiga hingga pengujung kuarter keempat.

Bahkan di kuarter keempat, pasukan Amartha Hangtuah mampu mengungguli statistik perolehan poin dari tembakan tiga angka dengan 33,3 persen.

Adapun Satria Muda Pertaminan hanya mencapai angka 28,6 persen.

Mengarungi gelaran Piala Presiden Bola Basket 2019 dengan positif hingga mampu mencapai final, Abraham Wenas tetap merasa belum puas dengan hasil yang diraih bersama rekan-rekannya.

"Sebenarnya dibilang puas juga tidak. Tercapai target final. Tetapi masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dari diri saya sendiri dan tim," ujar Abraham Wenas.

"Masih banyak yang harus dipelajari, karena sebentar lagi musim IBL dimulai. Di sini kami belajar, oh saya harus gini dan gitu," kata dia menjelaskan.

https://bola.kompas.com/read/2019/11/25/10000088/amartha-hangtuah-petik-pelajaran-berharga-di-final-piala-presiden-2019

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke