Sebab, sebelum Mauricio Pochettino membesut tim berjulukan The Lilywhites ini, klub London tersebut pernah dilatih asisten The Special One, sebutan Jose Mourinho.
Lantas, penunjukkan Jose Mourinho sebagai pelatih baru diibaratkan seperti Tottenham Hotspur yang tengah belajar pada seorang guru setelah diajarkan oleh muridnya.
Peresmian Jose Mourinho sebagai nakhoda baru Tottenham diumumkan pada Rabu (20/11/2019) atau beberapa jam setelah Pochettino dipecat.
Perekrutan Mourinho diharapkan Tottenham segera mengakhiri masa paceklik trofi yang mereka alami selama beberapa tahun terakhir.
Boleh jadi harapan itu didasarkan pada pengalaman Spurs yang pada masa lalu pernah merasakan aroma Mourinho dalam diri muridnya.
Tottenham Hotspur dilatih Andre Villas-Boas pada musim 2012-2013. Villas-Boas adalah murid Mourinho.
Villas-Boas menjadi asisten Mourinho ketika The Special One melatih FC Porto, kemudian mengikutinya ke Chelsea dan Inter Milan.
Villas-Boas lumayan sukses di Spurs pada musim kompetisi 2012-2013.
Dia sempat terpilih sebagai Manager of the Month pada Desember 2012 dan Februari 2013.
Akhir musim itu, Spurs gagal lolos ke Liga Champions karena hanya finis di posisi ke-5 klasemen Liga Inggris.
Namun, Tottenham meraih 72 poin, yang ketika itu menjadi rekor tertinggi perolehan poin Spurs di Liga Inggris.
Kesuksesan Villas-Boas kala itu banyak dipengaruhi performa Gareth Bale yang sedang berada pada masa jayanya.
Sempat digoda Paris Saint-Germain dan Real Madrid, Villas-Boas memilih meneruskan bekerja bersama Spurs.
Akan tetapi, pada musim 2013-2014, Tottenham menjual Gareth Bale ke Real Madrid.
Pada Desember 2013, Villas-Boas dan Tottenham sepakat mengakhiri kerja sama.
Sang murid sempat sukses, tetapi tidak sempurna. Kini dengan merekrut sang guru, Tottenham menginginkan kesuksesan yang lebih lengkap. (Dwi Widijatmiko)
https://bola.kompas.com/read/2019/11/20/20410038/sebelum-dilatih-jose-mourinho-tottenham-pernah-dilatih-muridnya