KOMPAS.com - Rider Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengakhiri Kejuaraan Dunia MotoGP 2019 dengan kembali ke podium.
Pebalap berusia 20 tahun ini finis di peringkat kedua pada MotoGP Valencia 2019, Minggu (17/11/2019).
Fabio Quartararo memulai balapan di Sirkuit Ricardo Tormo dari pole position, keenam kalinya sepanjang musim rookie yang gemilang.
Pebalap asal Perancis tersebut memulai balapan dengan solid, ia sempat memimpin untuk tujuh lap awal dari para pebalap lain.
Akan tetapi, sang juara dunia, Marc Marquez, memangkas waktu secara konsisten dari Fabio Quartararo.
Keunggulan Marquez terlihat jelas terutama di bagian lurus trek di mana kelemahan Yamaha tampak sepanjang musim.
Apalagi, Quartararo menggunakan mesin dengan RPM lebih rendah ketimbang ketiga pebalap lain Yamaha.
Quartararo akhirnya harus rela disalip oleh Marc Marquez pada Tikungan 11 lap 8.
Marquez akhirnya menjadi pemenang di MotoGP Valencia 2019 setelah motor Yamaha Quartararo tak punya tenaga untuk bersaing dengan kekuatan mesin Honda RC213V milik Marquez.
Kendati demikian, pebalap berusia 20 tahun itu menjalani sisa balapan dengan sangat matang untuk mempertahankan diri dari pebalap lain yang jauh lebih berpengalaman, seperti Jack Miller (Pramac Ducati) dan Andrea Dovizioso (Ducati).
Fabio Quartararo finis di peringkat kedua dengan catatan waktu hanya 1,026 detik lebih pelan dari Marc Marquez.
Hasil di Sirkuit Ricardo Tormo merupakan podium ketujuh pada musim debutnya untuk melengkapi enam pole position yang ia rengkuh.
Ia menyelesaikan musim dengan 192 poin dan memastikan diri sebagai pebalap Yamaha kedua terbaik setelah Maverick Vinales.
Quartararo juga merengkuh gelar Rookie of the Year dengan poin akhir 192.
Perolehan poin Quartararo bahkan lebih tinggi dari para rookie lain jika digabung: Joan Mir (92), Francesco Bagnaia (54), dan Miguel Oliveira (33) secara akumulatif menorehkan 179 poin musim ini.
Sang pebalap pun mengatakan bahwa hasil musim ini merupakan jawaban terhadap keraguan banyak orang akan kemampuannya.
"Banyak orang berbicara musim lalu bahwa saya tak layak mendapat tempat di Petronas dan dunia MotoGP. Saya ingin membuktikan mereka salah," tutur Quartararo kepada FOX Sports.
"Jujur saja, tak setiap tahun datang kesempatan untuk membalap di MotoGP. Kami bekerja keras untuk sampai ke titik ini. Terima kasih kepada semua yang percaya pada saya," lanjutnya.
Fabio Quartararo pun berjasa mengantar Petronas Yamaha SRT ke gelar tim independen terbaik dengan perolehan angka 307 poin, mengungguli Pramac Ducati (219 poin).
Fabio Quartararo mengambil 192 poin sementara rekannya, Franco Morbidelli, 115 poin.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/18/15000058/motogp-2019-jadi-ajang-fabio-quartararo-buktikan-banyak-orang-salah