Kelimanya dipercaya sebagai pengawas pertandingan di berbagai ajang yang diikuti negara atau klub dari Benua Asia.
Kelima nama yang mendapat panggilan FIFA adalah Asep Saputra, Ronny Suhatril, Thoriq Alkatiri, Nurhadi, dan Bangbang Samsudar.
Asep Saputra dan Roni Suhatril bakal mendapat tugas sebagai match commissioner.
Sementara Thoriq Alkatiri, Nurhadi dan Bangbang Samsudar bertugas sebagai wasit dan asisten wasit.
Saat ini, Asep bertugas di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 pada dua laga sekaligus. Yakni Sri Lanka versus Korea Utara dan Kyrgystan melawan Jepang.
Sebelumnya sosok yang sudah mengantongi FIFA match commissioner itu telah bertugas di beragam pertandingan resmi di bawah AFC. Di antaranya AFC U-18, AFC U-23, hingga AFC Cup 2019.
Bahkan, ia pernah mendapatkan tugas pada Final AFC U-23 Championship 2019 dan Semifinal Interzone AFC Cup 2019.
“Bagi saya, penugasan tersebut merupakan kepercayaan yang luar biasa dari AFC dan FIFA,” ujar Asep selaku Manajer Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Mudah mudahan semua pengalaman dan fakta yang ada, bisa kami terapkan secara positif di Liga Indonesia,” imbuhnya.
Sedangkan Ronny dipercaya sebagai match commissioner dari AFC terhitung mulai tahun ini.
Khusus untuk November, pria yang menjabat Direktur Kompetisi PSSI itu bertugas di babak kualifikasi AFC U-19 2020.
Di kategori wasit, Thoriq Alkatiri selama ini terbilang sering mendapatkan tugas sebagai wasit di ajang Liga Champions Asia.
Ia juga sering mendapatkan tugas di beragam pertandingan kualifikasi AFC U-19 2020.
Sedangkan Nurhadi dan Bangbang mendapatkan kepercayaan sebagai wasit dan asisten wasit di ajang kualifikasi AFC U-16 2020, kualifikasi AFC U-19 2020, U-23 dan kualifikasi Piala Dunia 2020.
Nurhadi dan Bangbang juga sudah mengikuti kursus pelatihan dalam AFC Elite referee.
Banyaknya penugasan di agenda internasional itulah yang membuat Thoriq, Nurhadi dan Bangbang tak banyak mendapatkan tugas memimpin pertandingan di ajang Liga 1 2019.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/15/15434798/fifa-panggil-lima-perangkat-pertandingan-asal-indonesia