Penilaian itu disampaikan pelatih bulu tangkis tunggal putra nasional Indonesia, Hendry Saputra.
Indonesia menurunkan Shesar Hiren Rhustavito, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie pada sektor tunggal putra Hong Kong Open 2019.
Menurut Hendry, performa inkonsisten para pemain tunggal putra Indonesia terlihat pada ajang Fuzhou China Open 2019 pekan lalu.
Anthony Sinisuka Ginting takluk pada babak pertama dari Ng Ka Long Angus (Hong Kong), dengan skor 18-21, 9-21.
Sedangkan Shesar Hiren Rhustavito, pada babak pertama, dihentikan oleh rekan senegaranya, Jonatan Christie, dengan skor 18-21, 17-21.
Pada babak perempat final, Jonatan kemudian dikalahkan Anders Antonsen (Denmark), dengan skor 16-21, 11-21.
"Kalau secara keseluruhan, saya lihat semuanya belum stabil. Dalam fokus penggunaan cara mainnya, dari baca perubahan lawan hingga pukulannya kurang tepat," kata Hendry yang dikutip dari Badminton Indonesia, Senin (11/11/2019).
"Di sini saya lihat mereka belum matang, bukan tidak bisa main bagus, tetapi ini perlu waktu. Untuk fisik dan stamina sudah oke," tutur dia.
Lebih lanjut, Hendry menekankan bahwa Anthony dkk masih perlu meningkatkan sejumah teknik dan pukulan yang lebih baik.
"Mereka harus bisa menerapkan pukulan yang lebih safe lagi," kata Hendry melanjutkan.
Berdasarkan hasil undian Hong Kong Open 2019, Anthony akan bertemu lagi dengan Ng Ka Long Angus (Hong Kong) pada babak pertama.
Jonatan Christie masih menanti calon lawan yang bermain pada babak kualifikasi. Sedangkan Shesar menantang Chen Long, unggulan kelima dari China.
"Pokoknya harus tetap fokus dalam target dan tujuan, harus bisa lebih stabil. Mereka harus lihat lagi rekaman main lawan, pelajari kelebihan dan kekurangannya."
"Dan yang enggak kalah penting adalah jaga kondisi badan dan ototnya supaya lebih siap," ucap Hendry soal persiapan jelang Hong Kong Open 2019.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/12/09220048/hong-kong-open-2019-tunggal-putra-diharapkan-perbaiki-inkonsistensi