Hasil pertandingan Semen Padang vs Persija di Stadion H. Agus Salim Padang kemarin membuat tuan rumah bergerak satu tingkat ke posisi ke-17 di klasemen Liga 1.
Semen Padang baru berhasil mengumpulkan 24 poin dari 27 pertandingan yang sudah dilakoni di Liga 1 musim ini.
"Kami masih optimistis bisa selamat dari zona degradasi," ujar pemain Semen Padang Muhammad Rifqi, Kamis (7/11/2019).
"Meski hanya tinggal tiga laga kandang lagi dan sepertinya berat, tapi kami dari para pemain akan tetap berjuang."
"Hal yang membuat saya optimistis adalah kami berhasil meraih sejumlah hasil bagus di laga tandang," kata dia lagi.
Rifqi mengatakan, hasil imbang yang didapat dari melawan Persija bukanlah hasil yang adil.
Sebab, dua gol Semen Padang didapat melalui proses open play, sedangkan satu gol Persija berasal dari set piece.
"Jelas hasil yang tidak adil. Kami menciptakan gol melalui proses bola open dari latihan yang selama ini kami lakukan," kata Rifqi.
"Sementara itu, gol Persija yang berasal dari set piece karena kami kalah postur badan saja," tutur dia menambahkan.
Pelatih Semen Padang Eduardo Almeida juga membenarkan para pemain Semen Padang kalah berduel dengan pemain Persija saat menghadapi tendangan bebas.
Padahal, menurut Eduardo, para pemain sudah dilatih untuk mengantisipasi menghadapi set piece.
"Kami sudah berlatih menghadapi set piece di latihan. Namun, postur pemain Semen Padang tidaklah sama," kata dia.
Lebih jauh dijelaskan oleh Eduardo, secara permainan tim, Semen Padang tidaklah kalah dari Persija. Bahkan Rifqi cs mampu menguasai jalannya pertandingan.
Namun, lemahnya konsentrasi turut mempengaruhi permainan tim Semen Padang saat menghadapi Persija.
"Kami banyak mengontrol permainan dan beberapa kali serangan balik berhasil menciptakan peluang dan gol," kata dia.
"Namun, kami kebobolan mudah karena set piece. Kami memberikan mereka gol dengan mudah," ujar Eduardo menambahkan.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/08/09200058/semen-padang-vs-persija-kabau-sirah-masih-optimistis-lolos-degradasi