Umuh Muchtar Minta Iwan Bule Tegas dalam Memimpin PSSI

BANDUNG, KOMPAS.com - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, berharap Mochamad Iriawan bisa tegas dalam memimpin PSSI.

Sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Umuh, yang sejak awal sangat mendukung pencalonan Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI, mengaku senang dengan terpilihnya Iwan Bule.

Umuh meyakini, Iwan Bule bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Sebab, Umuh mengaku sudha mengenal baik sosok Iwan Bule. Menurut dia, mantan Kapolda Metro Jaya itu sosok yang ideal untuk memimpin PSSI.

Akan tetapi, Umuh meminta Iwan Bule bisa bersikap tegas terhadap hal-hal yang menyimpang, terutama bila ada anggotanya yang terlibat dalam hal-hal negatif.

"Pak Iwan Bule okelah, pasti perhatiannya sangat bagus dan sebagai pemimpin sangat tegas mudah-mudahan setelah Pak Iwan ini berjalan di bawah Exco-nya kalau ada yang tidak benar 'disikat'," kata Umuh.

"Ada Exco yang tidak benar langsung dibuang, jangan dibiarkan," kata dia di Graha Tirta, Kota Bandung, Rabu (6/11/2019).

Umuh tidak asal bicara, dia hanya ingin lingkungan PSSI bersih, terutama dari tindak-tanduk pengaturan skor.

Berkaca pada periode sebelumnya, ada salah satu anggota Exco PSSI yang terlibat dalam kasus pengaturan skor.

Umuh berharap, hal tersebut tidak terulang. Bila memang pada akhirnya kasus serupa kembali terjadi, Umuh ingin Iwan Bule segera menyelesaikan kasus tersebut.

"Berdiri tegak Pak Iwan, maju terus. Hanya hati-hati di antaranya Exco harus diperhatikan dan dilihat kalau ada yang masalah, cepat dibuang," tutur Umuh.

Selain itu, Umuh juga meminta pengurus baru PSSI bisa memajukan kualitas kompetisi sepak bola Indonesia.

Utamanya, Umuh berharap kompetisi sepak bola Indonesia bisa dipimpin oleh wasit yang netral dan berkualitas.

Selain wasit, Umuh pun ingin agar mafia bola di sepak bola Indonesia bisa ditumpas sampai ke akar.

"Selalu pesan ke Iwan Bule, (soal) wasit terutama," ujar Umuh.

"Sebenarnya bukan wasitnya, melainkan yang di belakangnya itu yang harus 'disikat' karena wasit cuma perintah," kata dia.