Secara tidak langsung pendiri ASIFA ini ingin mengatakan bahwa karakter khas permainan Persebaya sudah mulai memudar. Aji bisa berkomentar seperti itu karena ia bukan orang baru bagi Persebaya.
Namanya sepandan dengan dua legenda hidup Bajul Ijo lainnya, Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi. Tentu saja ia paham betul bagaimana karakter permainan Persebaya.
Pertama-tama, ia ingin mengembalikan marwah pemain-pemain Persebaya. Ia menegaskan bahwa penggawa Bajul ijo itu memiliki jati diri bermental baja, wani, dan juga ngeyel.
Ia berharap Ruben Sanadi benar-benar memahami hal tersebut. “Persebaya kalau dari segi mentalitas karakter adalah pemain yang tidak pernah menyerah dan pemain yang agresif,” buka Aji Santoso.
Tidak hanya soal mental pemain, Aji menilai bakal meluruskan kembali filosofi Persebaya yang mulai meleceng dari ciri khasnya.
Menurutnya dulu Green Force memiliki karakter kuat yang sangat melekat. Ia akan mencoba menghidupkan kembali tersebut.
“Secara taktikal bermain, sejarahnya Persebaya mulai dari Abdul Kadir, sampai Samsul Arifin, sampai Mustakim, sampai zamannya saya masih menjadi pemain dulu, dan sampai sekarang ini, filosofinya mereka tidak pernah berubah. Bermain bola-bola bawah dengan aliran cepat tidak mengandalkan long pass,” imbuhnya.
“Longpass memang menjadi bagian dari permainan, tapi dari dulu cara bermain Persebaya banyak mengandalkan bola-bola bawah dan itu menjadi ciri khas,” tegasnya.
Untuk melaksanakan misi tersebut Aji menuturkan sudah menandatangani kontrak selama satu tahun plus sisa sembilan pertandingan yang dijalani.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/01/09000028/aji-santoso-bertekad-kembalikan-karakter-dan-filosofi-persebaya