Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Granit Xhaka dan Sejarah Panjang Kapten Bermasalah Arsenal

KOMPAS.com - Kapten Arsenal, Granit Xhaka, menimbulkan kontroversi ketika ia meninggalkan lapangan permainan pada laga Liga Inggris The Gunners kontra Crystal Palace, Minggu (27/10/2019).

Granit Xhaka bereaksi buruk setelah mendapat boo dari penonton di Stadion Emirates ketika ditarik keluar. Pemain timnas Swiss tersebut lalu terlihat menantang para suporter dengan menaruh tangan di kupingnya.

Ketika suara penonton makin keras mencemoohnya, Xhaka membuka baju, tak menghiraukan Unai Emery, dan langsung berjalan ke terowongan.

Seusai pertandingan, Emery mengatakan bahwa perilaku Xhaka "salah dan kami akan berbicara secara internal mengenai situasi ini."

Sementara itu, mantan striker Arsenal, Ian Wright, berkata bahwa tindakan Xhaka tak bisa ditoleransi.

"Ia punya tanggung jawab. Xhaka tak bisa seperti itu, ia kapten tim. Arsenal telah memilih orang ini sebagai kapten dan itu bukan kelakuan seorang kapten," tutur Wright.

Namun, ini bukan kali pertama seorang kapten Arsenal menciptakan kontroversi. Berikut adalah beberapa contoh saat seorang kapten The Gunners menjadi bahan pergunjingan:

1. Laurent Koscielny (2015-2019)

Daily Mirror melaporkan bahwa pemain berusia 33 tahun yang baru absen 8 bulan karena cedera achilles ini meminta perpanjangan kontrak, Saat ini, Koscielny memiliki kontrak bernilai 100 ribu pounds per pekan.

Akan tetapi, Arsenal hanya ingin memberi ikatan tambahan 12 bulan dengan bayaran tergantung penampilan. Alhasil, kebuntuan terjadi dan Arsenal berangkat tur ke AS tanpa kapten mereka yang dipaksa berlatih bersama tim U-23.

Ia pun membuat kontroversi tambahan dengan melepas jersey Arsenal dan menunjukkan jersey Bordeaux dalam video perkenalannya bersama tim Perancis tersebut. Video tersebut dikatakan banyak fans sebagai tak menghormati The Gunners.

2. Robin van Persie (2011-2012)

RvP menghabiskan delapan musim di London Utara. Pada Agustus 2011, ia ditunjuk oleh Arsene Wenger sebagai kapten The Gunners.

Kendati punya catatan panjang cedera dan emosi yang suka meledak-ledak, Van Persie tampil luar biasa dan menjustifikasi keputusan Wenger dengan mencetak 37 gol di semua kompetisi pada 2011-2012.

Namun, pada musim panas 2012, pemain yang masih berusia 28 tahun ketika itu pindah secara mengejutkan ke Manchester United. Van Persie minggat dengan banderol 24 juta pounds dan memenangi trofi Premier League pada musim pertamanya di Old Trafford.

"Anda bisa membandingkan saya di Arsenal dengan sebuah perkawinan. Saya dan istri saya - Arsenal - telah menikah selama 8 tahun. Setelah delapan tahun, istri saya mungkin bosan," ujarnya di BT Sports beberapa waktu lalu.

"Arsenal tak menawarkan kontrak baru. Lalu, saya harus mulai melirik kesempatan lain. Saya ambisius. Saya ingin memenangi liga. Begitulah hidup," ujarnya.

3. Cesc Fabregas (2008-2011)

Pertama kali menjadi kapten Arsenal pada umur 21 tahun, Cesc Fabregas teralihkan saat Barcelona mengincarnya pada 2010. Wajar, Barca adalah tim kota kelahiran sang gelandang.

Serangkaian upaya Barcelona untuk menggaet Fabregas pada musim panas 2010 dan Januari 2011 membuat Fabregas goyah. 

Janji Arsene Wenger untuk membawa tim ke gelar juara terbentur oleh kekalahan di final Piala Liga 2011 kontra Birmingham City yang terdegradasi. Fabregas tak muncul pada laga terakhir musim di Fulham dan memilih hadir ke balapan Formula 1 di Spanyol, tindakan yang memicu kemarahan fans.

Sepanjang musim panas, klub memakai alasan cedera ahamstring sebagai penjelasan kenapa Fabregas absen. Akan tetapi, ia bergabung dengan Barcelona pada 15 Agustus 2011.

"Saya memberikan segalanya bagi Arsenal tetapi hanya memenangi Piala FA sekali. Selalu ada final dan semifinal, tetapi kami kekurangan sesuatu untuk menjuarai trofi. Ini sulit diterima. Saya ingin berada di klub yang memenangi gelar tahun demi tahun," ujarnya.

4. William Gallas (2007-2008)

Salah satu penunjukkan kapten yang rada nyeleneh oleh Arsene Wenger pada awal 2007-2008. Hanya beberapa pekan setelah diangkat kapten, Gallas menyatakan bahwa ia tak bahagia dengan kebijakan-kebijakan manajemen.

Ketika itu, alasan Wenger menunjuk Gallas sebagai kapten adalah ia ingin seorang bek tengah yang menjadi pemimpin di lapangan.

"Kami membaca penunjukkan Gallas lewat media dan kami semua geleng-geleng kepala," tutur kiper Gunners, Jens Lehmann.

"Musim sebelum ini ia kerap sekali telat ke sesi latihan atau meninggalkan kompleks latihan tanpa izin," tuturnya.

Akan tetapi, keputusan itu terbukti salah secara cepat. Gallas berperilaku histeris setelah Gael Clichy menyebabkan penalti pada menit-menit akhir laga kontra Birmingham.

"Alih-alih berdiri di pinggir kotak penalti dan berusaha menghalau penalti yang ditepis seperti semua bek lain di dunia, ia meninggalkan tim, lari ke garis tengah lapangan dan menendang papan iklan sembari marah-marah," ujar Lehmann lagi.

Gallas kehilangan ban kapten ke gelandang muda Cesc Fabregas setahun kemudian.

https://bola.kompas.com/read/2019/10/28/16000038/granit-xhaka-dan-sejarah-panjang-kapten-bermasalah-arsenal

Terkini Lainnya

Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

Internasional
Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

Liga Inggris
Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

Liga Italia
Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

Liga Lain
Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

Liga Indonesia
Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva 'Sakti', Maung Pesta

Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva "Sakti", Maung Pesta

Liga Indonesia
Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

Motogp
Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan 'Om' Sendiri, Modal Olimpiade

Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan "Om" Sendiri, Modal Olimpiade

Badminton
HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

Liga Indonesia
Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

Motogp
Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

Liga Lain
Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

Bundesliga
Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

Liga Lain
MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke