Rudy mengatakan, situasi keamanan di Jawa Barat, khususnya Bandung kurang kondusif.
Terlebih bentrokan antara Persib vs Persija tergolong pertandingan dengan tensi tinggi.
Sehingga, perlu pengamanan ketat untuk mengawal laga tersebut.
Selain itu, pertandingan Persib vs Persija juga berdekatan dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa se-Kabupaten Bandung, yang akan dilaksanakan pada Sabtu (26/10/2019).
Dengan situasi seperti imo, agak sulit bagi Persib untuk menjamu Persija di Stadion Si Jalak Harupat.
"Sekarang ini sedang ada satu kelompok yang ingin memanfaatkan orang banyak itu menjadi rusuh, sudah terbukti beberapa kali di Bandung," kata Rudy, di Graha Persib, Kota Bandung, Selasa (22/10/2019).
"Nah ini yang jadi perhatian saya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Bandung dan Jabar. Saya mohon pengertiannya, karena saya sudah sampaikan pertimbangan-pertimbangannya melihat situasi dan kondisi masyarakat di sini," sambung dia.
Sebelumnya, dua laga kandang terakhir Persib menghadapi Arema FC dan Persebaya Surabaya juga terkendala masalah izin, karena alasan keamanan.
Laga Persib vs Arema yang seharusnya berlangsung pada 28 September mengalami penundaan.
Sementara menghadapi Persebaya, Persib harus mengungsi ke Bali untuk menggelar laga tersebut.
Rudy pun memohon maaf atas kejadian tersebut. Permohonan maaf tersebut langsung disampaikan Rudy kepada jajaran manajer Persib yang diwakili Umuh Muchtar (Manajer Persib) dan Kuswara S Taryono (Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat), serta perwakilan Bobotoh.
"Saya menyampaikan permohonan maaf, Polda Jabar belum bisa memberikan izin untuk menyelenggarakan pertandingan karena situasi keamanannya untuk menjaga ketertiban masyarakat di Jabar ini, di Bandung terutama," tegas Rudy.
Kendati demikian Rudy mengatakan, bila kondisi keamanan di Jabar sudah aman, tidak menutup kemungkinan bagi Persib untuk menjamu Persija di Bandung.
Tidak hanya dengan Persija, namun juga pada laga kandang yang akan dihadapi Persib di sisa pertandingan Liga 1 2019.
Tidak hanya mengizinkan, Rudy bahkan siap untuk turun langsung mengawal keamanan laga kandang Persib.
Biar bagaimana, Rudy mengatakan, dirinya adalah Bobotoh yang juga ingin melihat Persib berjaya.
"Apabila situasinya kondusif, menurut penilaian saya dengan staf, saya bersedia menjadi pengaman apabila persib bertanding di Bandung," ujar Rudy.
"Melawan Persija, ya nanti kami bicarakan lagi bagaimana bagusnya. Jadi lihat lagi semuanya. Ini kan perlu diskusi situasi ini," terang dia.
Andai laga Persib vs Persija tetap tidak bisa digelar di Bandung, Rudy mengaku, pihaknya siap untuk memfasilitasi Bobotoh untuk mendukung tim kebanggaannya itu.
Salah satunya, dengan mengadakan nonton bareng antara Polda Jabar dan Bobotoh.
"Tadi saya dapat masukan dari rekan-rekan semua, kami akan siapkan nobar apabila Persib bertanding saya akan siapkan nobar di tempat yang besar dan memungkinkan," tegas Rudy.
Sementara, salah satu pentolan Bobotoh, Heru Joko, mengapresiasi tindakan Kapolda yang secara terang-terangan menjelaskan bagaimana situasi keamanan di Bandung, hingga membuat Persib harus terusir dari rumahnya sendiri.
Heru juga mengapresiasi tindakan Kapolda yang meminta maaf langsung kepada manajemen Persib dan Bobotoh terkait hal tersebut.
Heru mengaku mengerti dengan keputusan yang diambil oleh Kepolisian dengan tidak mengizinkan Persib menggelar laga kandang di Bandung.
"Pak Kapolda dengan meminta maaf itu berarti menghargai Bobotoh. Saya mengapresiasi besar. Saya juga melihat ke tempat sana, memang kondisinya kurang bagus," terang Ketua Umum Viking Persib Club (VPC) itu.
"kami paham dengan keadaan. kami berharap segera saja, diteruskan program Kapolda, kalau situasi sudah bagus dan perintah Kapolda, pertandingan jalan lagi," sambung dia.
https://bola.kompas.com/read/2019/10/22/13400078/kapolda-jabar-belum-bisa-pastikan-beri-rekomendasi-izin-laga-persib-vs-persija