Man United Vs Liverpool, Setan Merah Dianggap Tak Punya Kekuatan

KOMPAS.com - Menjelang laga Manchester United vs Liverpool, salah satu situs olah data, Whoscored, mengeluarkan penilaian yang menyinggung performa Setan Merah, julukan Man United.

Pertandingan pekan kesembilan Premier League - kasta tertinggi Liga Inggris - antara Manchester United vs Liverpool akan berlangsung di Stadion Old Trafford, Minggu (20/10/2019) malam WIB.

Situasi kedua kubu dalam big match historis bertajuk Derbi Barat Laut Inggris ini bertolak belakang.

Man United dalam posisi yang tidak bagus setelah terjerembap ke peringkat ke-12 di klasemen Liga Inggris dengan raihan cuma 9 poin.

Sudah tiga partai terakhir mereka lalui tanpa kemenangan.

Di lain pihak, Liverpool masih perkasa di puncak klasemen dengan rapor sempurna: 8 kemenangan dari 8 pertandingan (24 poin).

Koleksi angka Liverpool yang nyaris tiga kali lipat dari Man United menjadikan tim Merseyside itu lebih diunggulkan walau berstatus tamu di Old Trafford.

Berbagai statistik pun menunjukkan Liverpool berada di level yang berbeda dari Man United, setidaknya untuk saat ini. Misalnya, soal perolehan gol.

Mohamed Salah cs menggulirkan 20 gol atau rata-rata hampir bikin 3 gol per partai di Liga Inggris.

Sementara itu, Manchester United tak pernah mampu mencetak lebih dari satu gol dalam 10 pertandingan teraktual di berbagai ajang.

Kali terakhir Setan Merah menjebol gawang musuh lebih dari sekali adalah saat memukul Chelsea 4-0 pada pekan perdana lalu.

Mungkin kelesuan yang melanda Man United ini menjadikan mereka kurang mendapatkan apresiasi.

Whoscored bahkan sampai mencantumkan Manchester United "tak memiliki kekuatan signifikan" (team has no significant strengths) di bagian kolom profil klub.

Adapun di bagian weaknesses, mereka disebut memiliki kelemahan dalam hal penyelesaian akhir terhadap peluang mencetak gol.

Di sisi lain, profil Liverpool digambarkan memiliki 8 poin kekuatan yang signifikan.

Karakteristik kekuatan paling menonjol yang disoroti Whoscored adalah mengantisipasi situasi bola mati.

Poin lain yang dianggap kuat adalah memanfaatkan set piece, penyelesaian akhir, dan menyerang dari sayap.

Selain itu, aspek lain yang disinggung mengenai menciptakan peluang dari umpan terobosan, kreasi peluang dari aksi individu, kaya membuat peluang, hingga ketangguhan dalam duel udara.

Adapun di sisi kelemahan, Liverpool disebut kesulitan untuk menghentikan lawan menciptakan peluang, artinya pertahanan mereka masih rentan ditembus.

Mungkinkah analisis virtual ini menjadi hal yang nyata di lapangan nanti?