Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Manchester United Tak Bisa Mencetak Gol dari Open Play

KOMPAS.com - Kombinasi pemain yang tak tajam dari situasi bola mati dan cara lamban Manchester United mengalirkan bola dari lini belakang dituding menjadi alasan utama pasukan Ole Gunnar Solskjaer begitu menderita musim ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh penulis The Athletic, Michael Cox, yang mencoba menjelaskan perbedaan performa Manchester United pada awal masa kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer dengan sekarang.

Penampilan Man United begitu hebat saat Solskjaer kali pertama tiba.

Manchester United memenangi sembilan laga tandang di semua kompetisi untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub saat Ole Gunnar Solskjaer menjadi caretaker untuk menambal lubang kepergian Jose Mourinho.

Ia juga menjadi manajer Man United pertama sepanjang sejarah yang memenangi enam laga liga pertamanya.

Akan tetapi, Cox berargumen bahwa angka expected goals (xG) Manchester United pada periode waktu tersebut jauh dari meyakinkan.

Expected goals adalah metrik yang dipakai oleh perusahaan penyedia statistik, Opta, untuk menggambarkan seberapa besar kemungkinan suatu tim mencetak gol dalam pertandingan.

Manchester United mencatatkan perbedaan xG di angka plus 11,9 pada 12 laga pertama Solskjaer.

Hasil ini datang dari angka xG mereka dengan detail 25,6 gol memasukkan dan kebobolan 13,7 gol.

Pada kenyataannya, pasukan Ole mencetak 29 gol dan hanya kebobolan 9, jauh di atas angka perkiraaan

Cox berargumen bahwa penampilan trengginas Anthony Martial dan Paul Pogba setelah kepergian Jose Mourinho menjadi salah satu penyebabnya.

"Solskjaer, seorang pencetak gol ulung pada masa bermainnya, juga tampak bisa menyetel dengan Marcus Rashford dan membenahi ketenangannya depan gawang," tutur pemilik situs Zonal Marking tersebut.

Akan tetapi, ia juga memperingatkan bahwa sangat jarang suatu tim dapat melebihi xG mereka seperti yang Man United lakukan musim lalu.

Hal tersebut pun terbukti.

Pada musim ini, Man United baru mencetak 9 gol dari 8 pertandingan Premier League, di antara Norwich (10) dan Brighton, Crystal Palace, serta Southampton (8).

Bermodalkan delapan gol, Sergio Aguero seorang diri bisa mencatatkan satu gol lebih sedikit dari seluruh skuad Manchester United musim ini.

Sementara itu, Marcus Rashford hanya dapat mencetak 1 gol dari open play dalam 18 pertandingan terakhir.

Michael Cox lalu menjelaskan bahwa keterpurukan terjadi mulai akhir musim lalu, tepatnya pada lima laga terakhir ketika Man United hanya bisa mencetak dua gol dari xG 5,7.

Momen yang benar-benar menandakan perubahan peruntungan bagi pasukan Solskjaer adalah kekalahan 0-2 kontra Manchester City pada 24 April 2019 pada laga di mana Man United diharapkan mencetak 0,5 gol dan hanya kebobolan 0,5.

Setelah itu, penampilan aktual pasukan Man United tak pernah bisa menyamai xG mereka.

Isu terbesar Manchester United adalah mereka tak bisa memanfaatkan kesempatan yang datang dari set piece.

Man United gagal menceploskan penalti-penalti pada laga kontra Wolves (Paul Pogba) dan Crystal Palace (Marcus Rashford).

Selain itu, Harry Maguire juga tak dapat menceploskan bola ke gawang pada dua kekalahan terdini Man United, yakni saat bertandang ke West Ham dan Newcastle.

Saat bertanding kontra Newcastle, Maguire bahkan gagal menanduk bola masuk kendati berdiri tak terjaga di kotak enam yard. 

Man United juga mencatatkan xG open play keempat terburuk dari semua kontestan liga. Hanya Newcastle, Bournemouth, dan Crystal Palace yang mempunyai catatan lebih buruk.

Cox mengatakan bahwa hal ini terjadi karena tim Solskjaer "kelihatan tak punya ide bagaimana cara membongkar barisan pertahanan yang berdiri dalam."

"Masalah terbesar United adalah ketidakmampuan para gelandang mereka untuk memainkan operan-operan menembus garis permainan, melewati barisan pemain tengah lawan, dan ke pemain-pemain di antara garis permainan," tuturnya.

Ia juga menolak menitikberatkan performa buruk ini ke para pemain depan atau playmaker Man United.

Menurutnya, problem ini terletak di kolektif dan bagaimana cara mereka menggerakkan bola dari posisi mendalam, terutama dari area tengah lapangan.

Man United kini gagal memenangkan satu pun pertandingan dari 11 laga tandang semenjak dia dipermanenkan.

Solskjaer juga hanya mencatatkan dua kemenangan dari 13 laga Premier League terakhir.

Setelah menjamu Liverpool di Old Trafford akhir pekan depan, Man United akan menghadapi enam dari delapan laga berikutnya di luar kandang.

Jelas, pekerjaan Solskjaer tak akan menjadi lebih mudah.

https://bola.kompas.com/read/2019/10/15/09200098/alasan-manchester-united-tak-bisa-mencetak-gol-dari-open-play

Terkini Lainnya

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Liga Inggris
Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

Sports
Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

Internasional
Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

Liga Indonesia
Xavi Menang dalam Laga Ke-100 Latih Barcelona, Bicara Hasrat Juara

Xavi Menang dalam Laga Ke-100 Latih Barcelona, Bicara Hasrat Juara

Liga Spanyol
LaLiga Extratime, Kedekatan Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

LaLiga Extratime, Kedekatan Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

Liga Spanyol
Daftar Skuad Perancis untuk Euro 2024: Kante Kembali, Ada Mbappe

Daftar Skuad Perancis untuk Euro 2024: Kante Kembali, Ada Mbappe

Internasional
Daftar Skuad Belanda untuk Euro 2024, Ada Pemain Keturunan Indonesia

Daftar Skuad Belanda untuk Euro 2024, Ada Pemain Keturunan Indonesia

Internasional
Ronaldo Masih Termotivasi, Mau Bersaing dengan 'Singa-singa Muda'

Ronaldo Masih Termotivasi, Mau Bersaing dengan "Singa-singa Muda"

Liga Lain
Jadwal Liga Inggris Pekan Ke-38: Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris Pekan Ke-38: Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke