Pelatih Persib mengatakan, mental pemainnya terpuruk setelah kalah dengan skor tipis 1-2 dari Madura United pada pertandingan sebelumnya.
Robert menyebut, dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Sabtu (5/10/2019) itu, Persib tidak seharusnya kalah.
Pelatih asal Belanda itu menilai, secara permainan Persib bisa mengimbangi Madura United, bahkan jauh lebih baik dari lawan.
Akan tetapi, faktor nonteknis membuat Persib harus menelan pil pahit.
Faktor nonteknis yang dimaksud Robert adalah kepemimpinan wasit Faulur Rosy yang cenderung berat sebelah kepada tuan rumah.
Paling disoroti dari kepemimpinan wasit berlisensi FIFA itu adalah saat dia memberikan hadiah penalti untuk Madura United pada menit ke-64.
Padahal, dalam tayangan ulang, tidak terlihat adanya pelanggaran yang dilakukan pemain belakang Persib terhadap pemain depan Madura United di kotak penalti Persib.
"Ketidakadilan yang terbesar dalam statistik di laga itu, mereka mendapatkan 24 kali tendangan bebas, sedangkan kami hanya 9. Itu sangat tak seimbang untuk dibandingkan," kata Robert di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (10/10/2019) petang WIB.
"Karena kejadian itu, pemain cukup terpuruk dan mereka merasa tidak pantas kalah dengan cara seperti itu. Hari ini kami mulai kembali ke lapangan dan memulihkan mindset mereka untuk bangkit," kata dia.
Robert melanjutkan, meski sulit, kekalahan dari Madura United harus segera dilupakan Supardi Nasir dkk.
Sebab, ke depan Persib masih memiliki banyak pertandingan di kompetisi dan mereka harus segera fokus menatap laga selanjutnya menghadapi Persebaya.
Terlebih lagi, laga melawan Persebaya tidak akan digelar di Bandung.
Laga tersebut seharusnya digelar di Stadion Si Jalak Harupat pada 19 Oktober.
Akan tetapi, panpel pertandingan Persib kesulitan mendapatkan izin keamanan dari pihak kepolisian untuk menggelar laga tersebut di Bandung.
Sebab, jadwal pertandingan Persib vs Persebaya berdekatakan dengan pelantikan Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober, di Jakarta.
Daripada laga harus ditunda, Persib memilih mengungsi ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali.
Selain venue pertandingan, perubahan juga terjadi pada jadwal laga, yang dimajukan sehari menjadi 18 Oktober.
"Jadi, ini akan menjadi laga kandang yang jauh dari rumah, itu yang harus kami alami di bulan ini, memainkan laga kandang, tetapi tidak di kandang. Jadi, penting bagi pemain untuk kembali di alurnya," kata pelatih 64 tahun itu.
"Mereka harus melupakan kekecewaan atas kekalahan dari Madura yang kontroversial. Kami harus melupakan itu dan sudah bicara kepada pemain soal analisis pertandingan tersebut," kata dia.
https://bola.kompas.com/read/2019/10/11/08450048/persib-fokus-pulihkan-mental-pemain-usai-kalah-dari-madura-united