Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rossi, Lorenzo dan Zarco, Nyaman di Yamaha, Susah dengan Motor Lain

KOMPAS.com - Adanya pebalap yang mengalami kesulitan saat berpindah pabrikan acapkali terjadi dalam MotoGP.

Nasib itulah yang kini dialami pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo; dan mantan pebalap KTM, Johann Zarco.

Nama terakhir bahkan mengalami nasib yang lebih tragis.

Karena dinilai frustasi, Zarco memutuskan hengkang lebih cepat dari KTM.

Ia sudah tidak akan lagi membalap pada sisa seri MotoGP 2019.

Padahal, awalnya Zarco dikontrak KTM hingga akhir musim 2020.

Zarco merupakan pebalap yang sempat menjadi "wonderkid" MotoGP semasa masih bergabung di Yamaha Tech3 musim 2017 dan 2018.

Setali tiga uang dengan Zarco, Lorenzo juga belum menemukan performa terbaiknya pasca pindah dari Yamaha akhir 2016 lalu.

Bersama pabrikan garpu tala, Lorenzo pernah mencicipi tiga kali juara dunia.

Pascapindah dari Yamaha, Lorenzo sempat berlabuh di pabrikan Italia, Ducati.

Selama di Ducati, Lorenzo mengalami kesulitan untuk memenangkan balapan.

Pada musim 2017, ia hanya finis di posisi ketujuh klasemen akhir.

Adapun pada musim berikutnya, posisi Lorenzo melorot ke peringkat kesembilan.

Mulai musim 2019, Lorenzo hengkang ke Repsol Honda.

Namun, di tim tempat bernaung sang juara dunia Marc Marquez itu, ia juga tak kunjung tampil mengesankan.

Saat ini, Lorenzo hanya menempati peringkat ke-19. Dia baru mengoleksi 23 poin, belum pernah naik podium, apalagi menang.

Ia sempat beberapa kali absen akibat cedera.

Jika mundur ke belakang beberapa tahun lalu, kesialan yang dialami Zarco dan Lorenzo juga pernah dirasakan legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi.

Saat hengkang dari Yamaha akhir 2010, Rossi mengalami kemerosotan prestasi selama dua musim di Ducati.

Berstatus sembilan kali juara dunia, tujuh di antaranya di kelas utama, Rossi hanya mampu menempati peringkat 7 (musim 2011) dan peringkat 6 (musim 2012).

Gara-gara Hengkang dari Yamaha?

Jelang seri MotoGP Aragon, Lorenzo sempat angkat bicara mengenai nasib yang kini dialami Zarco.

Pebalap asal Spanyol itu menghubung-hubungkannya dengan Yamaha.

Menurut Lorenzo, sangat sulit beradaptasi di motor lain setelah merasakan kenyamanan mengendari Yamaha.

Pendapat Lorenzo bisa dibilang masuk akal, apalagi jika mengkaitkannya dengan rekam jejak Rossi.

Rossi pernah sukses saat pindah dari Honda ke Yamaha. Namun, ia tak mengalami hal yang sama saat pindah dari Yamaha ke Ducati.

"Yah saya pikir dia (Zarco) mengalami banyak perubahan dari motor yang mudah atau yang ramah seperti Yamaha ke motor yang lebih sulit seperti KTM," kata Lorenzo.

“Ketika Anda terbiasa dengan Yamaha, selalu sulit untuk pindah ke motor yang sangat berbeda. Jadi dia kehilangan sedikit kesabaran, dia kehilangan motivasi, dia tidak bahagia," ucap Lorenzo.

Lorenzo menilai Zarco mengambil keputusan yang berani.

Namun, jika itu dirasa baik bagi Zarco, Lorenzo menilai semua pihak harus menghormati keputusannya.

"Saya pikir itu (keputusan) berani, tapi cerdas atau tidak, saya tidak tahu," ucap Lorenzo.

Mengenai nasib yang dialaminya sendiri, Lorenzo mengakui dirinya kini tidak bahagia dibanding saat masih di Yamaha.

“Pebalap yang kompetitif tidak akan senang berada di barisan belakang. Tetapi saya selalu menjadi petarung dan saya ingin mencoba menemukan beberapa solusi dengan motor ini dan mencoba yang terbaik," pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2019/09/22/17150088/rossi-lorenzo-dan-zarco-nyaman-di-yamaha-susah-dengan-motor-lain

Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Timnas Indonesia
Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Liga Champions
Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Liga Italia
Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke