Pertahanan, Satu-satunya Lini yang Bisa Dibanggakan AC Milan Sekarang

KOMPAS.com - Pelatih AC Milan, Marco Giampolo, mengakui bahwa komposisi timnya saat ini belum ideal.

Hal itu diungkapkan Giampolo setelah AC Milan menang 1-0 atas Helllas Verona pada pekan ketiga Liga Italia 2019-2020, di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Minggu (15/9/2019).

"Saya tidak akan mencoba menyapu kotoran dan menyembunyikannya di bawah karpet," ucap Giampolo.

"Saya tahu persis kami perlu memperbaiki diri dan ada banyak isu yang harus diselesaikan," katanya menambahkan.

Giampolo mengatakan bahwa lini serang akan menjadi fokus utamanya ke depan.

Seperti diketahui, hingga pekan ketiga Liga Italia musim ini, Rossoneri, julukan AC Milan, hanya melesakkan dua gol.

"Tim ini terbiasa bermain secara individual dan saya harus membuat mereka bermain secara kolektif," tutur Giampolo melanjutkan.

"Kami harus jujur dan saya tidak mencoba menyembunyikannya. Tim ini harus menyerang dengan lebih baik," ujarnya.

Giampaolo dan pasukannya dikejar waktu karena pekan depan mereka sudah harus menghadapi big match pertama musim ini.

AC Milan akan bertemu klub rival sekota yang sedang memimpin klasemen, Inter Milan.

Untungnya, masih ada hal positif yang bisa dijadikan modal AC Milan untuk menantang Inter Milan.

Dilansir BolaSport, lini pertahanan adalah satu-satunya hal yang bisa dibanggakan AC Milan saat ini.

AC Milan masih tercatat sebagai tim kemasukan paling sedikit gol di Liga Italia selama 2019, yakni dengan 17 gol.

Sejak Januari, AC Milan juga sudah mengoleksi 10 hasil clean sheet, paling banyak dibandingkan tim lain.

Saingan terdekat mereka adalah Inter Milan dan Torino, yang masing-masing memperoleh 9 hasil clean sheet.

Adapun untuk urusan lini serang, dalam tiga pertandingan pertama Liga Italia musim ini, AC Milan juga hanya menerima delapan tembakan tepat sasaran.

Jumlah itu paling sedikit di Liga Italia 2019-2020.

Sebagai perbandingan, Inter Milan menerima 9 shot on target dalam 3 laga pertama.

Untuk jumlah tembakan total dari lawan, AC Milan cuma menderita rata-rata 10,3 tembakan per partai.

Angka itu nomor dua paling sedikit setelah Bologna (7,7). (Dwi Widijatmiko)