Gol semata wayang pemain PSS, Saimima, pada menit ke-83 memastikan Kabau Sirah, julukan Semen Padang, kalah dengan skor 0-1.
Kekalahan ini diakui oleh tim pelatih Semen Padang, Weliansyah, merupakan hal yang tidak menyenangkan.
Namun, dia tetap mengapresiasi para pemain yang sudah berjuang di lapangan.
"Hasil ini tidak menyenangkan. Namun, kami memberi applause kepada para pemain yang sudah bermain dengan baik. Babak pertama kami sudah berjuang dengan baik, tetapi belum bisa mencetak gol," ujar Weliansyah.
Weliansyah mengatakan, proses gol dari PSS tidak jauh berbeda ketika timnya kalah dari Barito Putera di pertandingan sebelumnya.
"Gol lawan sama seperti saat lawan Barito Putera lalu. Pemain lawan bisa mencetak gol dari proses serangan balik," katanya.
Kelemahan pada pertandingan ini akan menjadi bahan evaluasi dan pekerjaan rumah bagi tim pelatih.
Semen Padang harus cepat menemukan solusinya agar tidak semakin terpuruk di dasar klasemen.
"Ini pasti akan dilakukan evaluasi. Nanti akan kami bahas, apalagi ada pelatih baru juga," katanya.
Weliansyah mengaku dirinya tidak banyak pilihan pemain.
Satu-satunya striker yang dimiliki Semen Padang, yaitu Barthelemy, masih belum bisa dimainkan karena masih belum datang dari negaranya Chad seusai mengikuti babak Kualifikasi Piala Dunia.
"Saya tidak banyak pilihan pemain. Irsyad Maulana yang kami mainkan di posisi striker tidak sepenuhnya fit, makanya kami tarik dia keluar di tengah pertandingan karena cedera, " ujarnya.
Pemain Semen Padang, Rifqi, mengatakan ketiadaan striker atau target man membuat skema permainan menjadi agak macet sehingga sulit membobol gawang lawan.
"Kami menerima kekalahan ini. Kami banyak memiliki peluang emas, tetapi tidak adanya striker dan target man membuat kami susah menembus gawang lawan walaupun sudah ada pelatih baru," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/14/17450068/semen-padang-vs-pss-respons-kabau-sirah-sikapi-kekalahan