KOMPAS.com - Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, melontarkan kekhawatiran perihal potensi pelecehan rasial yang bisa dialami pemainnya di Bulgaria.
Hal itu berkaca pada kejadian yang dialami pemain timnas Inggris, Raheem Sterling, saat timnya berhadapan dengan Bulgaria di Stadion Wembley, London, Sabtu (7/9/2019).
Meski tampil di kandang sendiri, Sterling sempat mendapat ejekan bernada rasial dari suporter Bulgaria yang datang ke Wembley.
Menurut Southgate, kejadian yang lebih parah bisa saja terjadi saat giliran timnya yang melawat ke Sofia, Bulgaria, 14 Oktober mendatang.
"Kami mewaspadai apa yang pernah terjadi di sana. Kami ingin memastikan siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dan bagaimana meresponsnya," kata Southgate.
Bulgaria memang termasuk negara yang punya catatan kejadian pelecehan rasial.
Pada 2011 silam, sejumlah pemain timnas Inggris, seperti Ashley Young, Theo Walcott, dan Ashley Cole sempat menjadi korban pelecehan rasial saat bertandang ke negara Eropa Timur itu.
Kejadian itu membuat UEFA menjatuhkan hukuman denda kepada Federasi Sepak Bola Bulgaria.
Kejadian yang sama terulang saat timnas Bulgaria berhadapan dengan Ceko dan Kosovo pada Kualifikasi Piala Eropa 2020, Juni lalu.
UEFA menjatuhkan hukuman berupa ditutupnya sebagian Stadion Vasil Levski saat Bulgaria menjamu Inggris dan Ceko, Oktober mendatang.
Di level kompetisi antarklub, dua tim asal Bulgaria, yakni PFC Levski Sofia dan PFC Lokomotiv Plovdiv, dihukum oleh UEFA karena tindakan rasial yang dilakukan pendukung kedua tim itu selama pertandingan Liga Europa.
Meski punya catatan buruk mengenai pelecehan rasial, Presiden Federasi Sepak Bola Bulgaria, Borislav Mihaylov, tak terima dengan ucapan Southgate.
Mihaylov mengatakan komentar Southgate itu "tidak berdasar, tidak pantas dan tidak perlu".
Dalam sebuah surat kepada UEFA dan Asosiasi Sepak Bola, mantan kiper timnas Bulgaria itu mengatakan belum menerima informasi resmi apa pun mengenai tindakan yang dituduhkan kepada para pendukung timnya di Wembley.
"Meskipun demikian, kami percaya bahwa generalisasi dan penciptaan ketegangan yang tidak perlu oleh anggota resmi tim Inggris benar-benar tidak dapat diterima dan bertentangan dengan semangat saling menghormati dan fair play, nilai-nilai inti dari UEFA dan BFU," ujar dia.
Timnas Inggris yang menang diperkuat sejumlah pemain berkulit hitam memang kerap mendapat serangan rasial jika bertandang ke kawasan Eropa Timur.
Pada Maret 2019, sejumlah pemain timnas Inggris juga diserang dengan ejekan bernada rasial oleh pendukung Montenegro di Podorica.
Kondisi itu membuat Montenegro dihukum dengan menggelar laga kandang tanpa penonton saat menjamu Kosovo pada 7 Juni lalu.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/14/15000008/southgate-takut-pemain-inggris-jadi-korban-pelecehan-rasial-di-bulgaria