Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

50 Tahun Perjalanan PB Djarum, 11 Atlet Sumbang Medali Olimpiade untuk Indonesia

KOMPAS.com - Pada 1969, didorong kecintaannya pada bulu tangkis, CEO PT Djarum, Budi Hartono, membuka brak (tempat melinting rokok) di Jalan Bitingan Lama No. 35, Kudus, sebagai tempat latihan bulu tangkis.

Dari sanalah, peraih juara All England tiga kali (1978, 1979, 1981), Liem Swie King, memulai latihan bulu tangkis.

Di usianya yang baru menginjak 13 tahun pada waktu itu, Liem Swie King sudah menekuni olahraga tepok bulu.

Tiga tahun kemudian, usaha Liem Swie King membuahkan hasil. Ia menjuarai Munadi Cup 1972 untuk kategori tunggal putra junior.

Berkat prestasi tersebut, organisasi Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) diresmikan pada 1974 dan diketuai oleh Setyo Margono.

PB Djarum pun terus berkembang, diikuti prestasi-prestasi gemilang para atlet binaannya.

Dalam kurun waktu 1978-1981, Liem Swie King tercatat berhasil meraih gelar All England sebanyak tiga kali.

Ganda putra Kartono/Heryanto juga tak ketinggalan memenangi All England 1981.

Sejak diresmikan pada 1974 hingga kini, PB Djarum konsisten melahirkan atlet-atlet bulu tangkis level dunia.

Gelar-gelar dunia seperti All England, Thomas dan Uber Cup, Sudirman Cup, sampai Kejuaraan Dunia, sukses direngkuh atlet-atlet PB Djarum.

Namun, yang sulit dilupakan atau bahkan tidak bisa dilupakan oleh masyarakat Indonesia pada khususnya, adalah kepiawaian atlet-atlet PB Djarum dalam menyumbang medali Olimpiade.

Total, 11 atlet PB Djarum berhasil mempersembahkan medali Olimpiade untuk Indonesia.

Mereka adalah Alan Budikusuma (emas Olimpiade Barcelona 1992), Eddy Hartono, Gunawan, dan Ardy B. Wiranata (perak Olimpiade Barcelona 1992), Antonius B. Ariantho dan Denny Kantono (perunggu Olimpiade Atlanta 1996), Trikus Haryanto dan Minarti Timur (perak Olimpiade Sydney 2000), Maria Kristin Yulianti (perunggu Olimpiade Beijing 2008), Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016).

PB Djarum kini berhenti

Masyarakat, khususnya penggemar bulu tangkis Indonesia, tampaknya harus was-was jika idola anak muda sekarang, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, atau Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan segudang pengalaman mereka, tak muncul lagi di masa depan.

Hal ini dipicu oleh keputusan PB Djarum menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis mulai tahun depan.

Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun 2019 menjadi ajang pencarian bakat terakhir yang digelar secara terbuka oleh PB Djarum.

Keputusan itu disampaikan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum, Yoppy Rasiman saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," kata Yoppy.

Penghentian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis diakibatkan masalah PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

KPAI bersama Yayasan Lentera Anak, menuding PB Djarum "mengeksploitasi" anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

"Perlu ditegaskan rekrutmen ini dalam bentuk audisi tidak kami larang. Yang dilarang adalah bentuk eksploitasi terselubungnya," ucap Komisioner KPAI, Sitti Hikmawaty.

https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/09000058/50-tahun-perjalanan-pb-djarum-11-atlet-sumbang-medali-olimpiade-untuk-indonesia

Terkini Lainnya

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Liga Indonesia
Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Liga Inggris
Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Badminton
Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bundesliga
PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

Sports
Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Badminton
Pelatih Korea Utara Ungkap Kelebihan Timnas U17 Putri Indonesia

Pelatih Korea Utara Ungkap Kelebihan Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
PSG Vs Toulose 1-3, Noda Sorakan dan Penghormatan untuk Mbappe

PSG Vs Toulose 1-3, Noda Sorakan dan Penghormatan untuk Mbappe

Liga Lain
Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke