Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manajer Persib Akan Laporkan Praktik Mafia Bola di Liga 1

BANDUNG, KOMPAS.com - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mendukung penuh perpanjangan masa tugas Satgas Antimafia Bola.

Beberapa waktu lalu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) resmi memperpanjang masa tugas Satgas Antimafia Bola.

Tim yang dipimpin oleh Brigjen Hendro Pandowo itu akan mulai bertugas pada 16 Agustus mendatang.

Umuh sangat menyambut baik pembentukan Satgas Antimafia Bola.

Menurutnya, kehadiran satgas ini sangat efektif untuk memberantas match fixing atau pengaturan skor di sepak bola Indonesia.

Pada periode awal, kinerja Satgas mendapatkan banyak apresiasi karena berhasil menangkap 16 pelaku pengaturan skor di sepak bola Indonesia.

Aksi Satgas Antimafia Bola yang paling disoroti adalah penangkapan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

Sosok yang akrab disapa Jokdri itu ditetapkan sebagai pelaku kasus perusakan barang bukti terkait pengaturan skor. Jokdri lalu divonis satu setengah tahun penjara.

"Saya yakin semua klub menyambut baik. Kalau tidak ada yang menyambut baik, itu dia keliru. Sangat bagus sekali ini satgas diperpanjang," kata Umuh.

Menurut Umuh, walau sudah ada pelaku yang ditangkap, praktik mafia bola di Indonesia masih ada. Bahkan, Umuh mengaku memiliki bukti-bukti praktik tersebut.

Tak segan, Umuh pun siap melaporkan tindakan pengaturan skor di sepak bola Indonesia kepada Satgas Antimafia Bola dengan berbekal barang bukti yang telah dia kantongi.

"Saya punya banyak bukti. Karena kami punya data dan dokumen, jelas pertandingan menit sekian, yang tidak masuk akal bila perlu saya akan berikan ke satgas," ujar dia.

Dikatakan Umuh, kehadiran Satgas akan sangat membantu dalam proses perkembangan sepak bola Indonesia. Dia menegaskan bahwa mafia bola harus harus dibersihkan secara tuntas.

Sebab, Umuh berpendapat bahwa kehadiran mafia bola sangat menghambat laju perkembangan sepak bola nasional.

Pria yang sudah 10 tahun menjabat sebagai manajer Persib itu menyatakan bahwa mafia membuat sepak bola Indonesia sulit berprestasi di level internasional.

"Kalau sepak bola, kami baik ada kejujuran. Saya yakin PSSI akan menjadi macan Asia. Tapi karena begini terus, ya susah. Allah juga gak mau berikan yang baik," ucap dia.

Pada periode keduanya, Satgas Antimafia Bola akan fokus menyelesaikan beberapa perkara yang sebelumnya belum sempat dituntaskan, seperti kasus Vigit Waluyo dan Hidayat.

Selain itu, satgas juga akan memantau semua pertandingan di kompetisi, sebagai antisipasi terjadinya praktik match fixing.

https://bola.kompas.com/read/2019/08/12/15200068/manajer-persib-akan-laporkan-praktik-mafia-bola-di-liga-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke