Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tim Indonesia IJSL Ditarget Pertahankan Gelar Juara di China

JAKARTA, Kompas.com - Sebanyak 13 pemain hasil seleksi kompetisi Indonesia Junior Soccer League (IJSL) Cipta Cendikia 2019, siap bersaing di Gothia Cup, China, di kelompok usia 12.

Tahun lalu, gelar juara mampu dibawa pulang sehingga tahun ini tim dibebani target mempertahan gelar. “Kesempatan ini kami berikan supaya para pemin mampu mengembangkan kemampuannya dan mendapatkan pengalaman penting. Sebab, bukan tidak mungkin mereka natinya akan menjadi andalan di Timnas Indonesia pada masa depan. Hal tersebut terbuka lebar asalnya mereka mau terus berlatih dan bekerja keras,” terang pembina IJSL Cipta Cendikia, Syamsu Djalal.

“Dengan melihat banyak pemain internasional, otomatis akan menularkan kemampuannya pada pemain kita. Peserta yang terseleksi ini telah mendapatkan bimbingan dari pelatih-pelatih profesional,” imbuhnya.

Ditambahkan Bob Hippy, yang juga pembina IJSL Cipta Cendikia, keberangkatan tim ini diharapkan agar para pemain dapat belajar lebih jauh tentang membangun kekompakan dan sekaligus menimba pengalaman setelah bertanding dengan tim dari negara-negara lain di turnamen ini.

“Kesempatan dan pengalaman belajar harus seluas-luasnya, para pemain juga harus mempersiapkan diri dengan belajar secara langsung dengan melihat sendiri dan mengalami sendiri. Sekarang Indonesia harus menyiapkan generasi muda dengan pemain-pemain mudanya untuk menuju olimpiade dan Piala Dunia,” kata Bob Hippy.

Indonesia, ditambahkannya lagi, selama ini sudah banyak mengikuti event-event berskala dunia. Pengembangan sepak bola Indonesia terus berkembang dan akan terus dilakukan untuk mencari pemain-pemain muda potensial.

“Kita akan terus mencari pemain yang terbaik dari yang baik ini. Dari usia dini kita harus siapkan generasi menjadi pemain sepak bola berkualitas. Kualitas itu salah satunya juga meningkatkan kematangan anak-anak usia muda dalam kompetisi. Kalau sering melakukan kompetisi di dalam negeri, tentu sudah sering bertemu karakteristik yang nyaris sama,” tuturnya lagi.

Dilanjutkannya, dengan adanya kompetisi ke internasional event seperti yang dilakukan IJSL Cipta Cendikia ke China, maka akan bertemu negara lain. “Dengan demikian anak-anak akan banyak belajar bagaimana karakteristik permainan lawan, bagaimana cara membangun tim yang bagus, bagaimana kebersamaan sebuah tim yang bagus, disitulah tempat pembelajaran yang efektif,” ujarnya.

Hal senada di sampaikan Hendra Harsono, selaku Ketua IJSL, yakni supaya kualitas pemain muda kita semakin baik, maka di antaranya harus dikirim ke luar negeri. Apalagi, dalam pandangannya, kemampuan bermain seorang pesepakbola tak hanya dibentuk instan atau selama beberapa bulan.

“Kemampuan mereka dibentuk dari serangkaian latihan keras dan pengalaman bertanding selama bertahun-tahun. Proses panjang inilah, yang pada akhirnya membentuk seorang pemain menjadi pemain berkualitas, dengan level konsistensi relatif awet tidak instan. Ibarat buah, mereka matang secara alami, bukan hasil karbit, karena melewati proses yang semestinya,” pungkasnya.

Sebagai catatan, IJSL Cipta Cendekia berhasil menjuarai Gothia Cup China 2018 setelah mengalahkan wakil Korea Selatan A One FC dengan skor 4-2 di Lapangan Tian He, Qingdao, Sabtu (18/8).

Ji Dabin menjadi pahlawan bagi tim racikan Asep Padian itu setelah mencetak dua gol. Dua gol lainnya disumbangkan oleh Ashari dan David Villa.

Gelar semakin sempurna karena IJSL juga menempatkan Fazri Arisandi sebagai pemain terbaik. IJSL sendiri berisi pemain hasil seleksi tim T-Eleven, mantan penggawa timnas Dede Sulaiman, dan Berthi Tutuarima. Dalam event itu, IJSL mengirim 16 pemain terbaik kategori U-12 di bawah racikan Asep dan Direktur Kompetisi Dede Supriyadi.

https://bola.kompas.com/read/2019/08/09/20563648/tim-indonesia-ijsl-ditarget-pertahankan-gelar-juara-di-china

Terkini Lainnya

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke