Sebelumnya, anak didik Jafri Sastra juga sempat kalah di tempat sama. Masing-masing takluk 0-1 atas Persib Bandung dan kalah 0-2 dari PS Tira-Persikabo.
Capaian minor itu membuat tim pelatih PSIS mengucap permohonan maaf selepas pertandingan.
"Pertandingan berjalan baik meskipun kami PSIS belum bisa memberikan hasil yang maksimal, yang jelas pemain dan semua sudah berusaha maksimal, tetapi memang belum sesuai yang diharapkan," tutur asisten pelatih PSIS Semarang, Widyantoro.
"Kami atas nama tim pelatih, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua suporter dan kami insya Allah ke depan akan berlatih lebih semangat lagi untuk latihan terdekat melawan Semen Padang," ucap dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang penggawa PSIS, Arthur Bonai.
Ia mengatakan, baik dirinya maupun rekan-rekannya sudah berusaha untuk tidak sampai kalah dari Persipura.
Namun, hilangnya konsentrasi pada babak kedua membuat gawang mereka kembali kebobolan dua gol.
"Kami mewakili pemain, juga memohon maaf kepada masyarakat Semarang karena belum bisa meraih hasil yang terbaik. Kami akan berusaha untuk pertandingan berikutnya akan lebih baik," ujar Arthur.
"Memang tadi sudah cukup bagus, tetapi kami kehilangan konsentrasi dalam bertahan dan buat kami kebobolan. Kami akan membenahi mulai lini belakang hingga depan, dan semua pemain sudah bertekad untuk bisa lagi 'berbicara' di Liga 1," kata dia.
Dalam laga tersebut, skuad PSIS tidak dapat didampingi oleh pelatih kepala, Jafri Sastra, yang mendapat kabar duka menjelang pertandingan.
Jafri harus pulang kampung untuk menghadiri pemakaman kakak kandungnya.
PSIS sendiri sempat menyamakan kedudukan melalui Hari Nur Yulianto pada menit ke-17 seusai gawang mereka dibobol Titus Bonai saat pertandingan baru berjalan dua menit.
Namun, semua berubah di interval kedua, dengan tim Mutiara Hitam sukses menceploskan tambahan dua gol melalui Muhammad Tahir dan Todd Rivaldo Ferre.
https://bola.kompas.com/read/2019/08/07/08250018/kekalahan-dari-persipura-perpanjang-derita-psis-di-kandang-sendiri