Dalam klarifikasinya, dia menegaskan keputusan tersebut diambil secara objektif.
Mamadou Samassa adalah pemain asing terakhir yang didatangkan Persipura pada Liga 1 2019 ini.
Pada awal kompetisi, ia selalu menjadi pilihan utama arsitek Luciano Leandro di lini serang.
Namun, belakangan kepercayaan yang diberikan kepada mantan pemain Chievo tersebut menurun.
Ia dianggap kalah bersaing dengan penyerang-penyerang lokal macam Boaz Solossa atau Titus Bonai.
Menanggapi hal tersebut, Jacksen menegaskan keputusan starting line up berada di tangan pemain itu sendiri.
Pilihan hanya jatuh pada pemain-pemain yang dirasa paling siap secara fisik dan mental.
"Sebenarnya yang menentukan bermain atau tidak adalah pemain, bukan kami pelatih. Sebenarnya usaha mereka sehari-hari yang menentukan mereka layak bermain atau tidak. Kekuatan Persipura terdiri dari 30 pemain," kata Jacksen.
Eks pelatih Barito Putera tersebut juga menegaskan semua pemain Persipura memiliki kesempatan yang sama.
Tidak ada pemain yang dispesialkan karena status seniornya, usia, dan juga kewarganegaraannya.
Hal tersebut bertujuan agar tercipta persaingan yang sehat antarpemain sehingga pemain mau berjuang untuk mendapatkan satu tempat di tim utama.
"Saya tidak pernah fokus pada satu pemain saja, di mana pun saya bekerja saya fokus pada kekuatan seluruh tim supaya seluruh pemain bisa bersaing secara sehat," katanya.
"Yang jelas peluang Samasa dan pemain lain sama-sama terbuka lebar. Kembalikan pada kerja keras dan dedikasi mereka untuk mendapatkan tempat di tim utama," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2019/08/02/16000038/tersingkirnya-mamadou-samassa-dari-tim-utama-persipura