Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Evaluasi Minarti Timur untuk Tunggal Putri Indonesia

Keempat tunggal putri tersebut ialah Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan, dan Chorunnisa.

Fitriani, dan Ruselli terhenti di babak pertama, sedangkan Gregoria dan Choirunnia terhenti di babak kedua.

Fitrinai kalah dari Soniia Cheah (Malaysia), Ruselli Hartawan kalah dari Kim Ga Eun (Korea Selatan), Chorunnisa harus mengakui keunggulan Pusarla V. Sindhu di babak kedua. 

Sementara  Gregoria Mariska Tunjung yang belum berhasil revans atas Chen Yufei (China). 

Minarti menilai permainan Ruselli Hartawan masih sering melakukan keselahan sendiri dan tidak sabar dalam poin-poin kritis. 

"Ruselli di awal mainnya terlalu terburu-buru. Bola pengembaliannya banyak yang out dan mati sendiri. Pada game kedua sudah lumayan. Poinnya ramai terus sampai 15-15 lalu 19-19. Tapi saat poin kritis tidak sabar. Menyerang tapi kurang akurat, malah jadi bumerang," kata Minarti Timur.

Fitriani tidak tampil di permainan terbaiknya sehingga tidak bisa mengembangkan permainan dan tertinggal jauh dari Soniia Cheah (Malaysia).

"Kalau Fitri, dia kurang cepat mengantisipasi dan adaptasi dengan bola yang berat. Sedangkan lawan bisa langsung in dari poin-poin awal. Lawan bermain bagus sehingga Fitri tidak bisa keluar dari tekanan," jelas Minarti.

Fitriani harus kalah straight game dari Soniia Cheah. Padahal, tiga pertemuan sebelumnya laga antara Fitriani dengan Soniia Cheah selalu berlangsung ramai hingga tiga gim. 

Soal Chorunnisa, Minarti menilai jika permainan tunggal putri tersebut pada babak pertama saat melawan Lee Ying Ying sudah bagus. Minarti kemudian mengapresiasi perlawanan yang diberikan Choirunnisa saat melawan Shindu. 

"Nisa bisa memberikan perlawanan ke Sindhu, walaupun akhirnya kalah, padahal sempat unggul 19-17 di game kedua," beber Minarti.

"Ini menjadi suatu pengalaman berharga buat Nisa, bertanding melawan tunggal putri Top 10 dunia. Nisa perlu menambah kecepatan, kekuatan dan fokus di poin akhir, juga jam terbang," tambah Minarti. 

Sedangkan untuk Gregoria, Minarti mengevaluasi kekuatan dan kelincahan di dalam lapangan. 

"Penampilan Gregoria lumayan, di game pertama dia bisa mengeluarkan permainannya. Tapi di game kedua saat lawan mempercepat tempo permainan, dia tertekan terus. Di game ketiga dia bisa mengimbangi lawan, tapi lawan lebih percaya diri dan menekan terus. Gregoria harus kuat dan lebih lincah di lapangan," ucap Minarti.

Setelah dari Kejuaraan Asia, Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan langsung mengikuti turnamen New Zealand Open 2019 di Auckland, Selandia Baru. 

Perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai di turnamen New Zealand Open 2019 dan berakhir pada Kejuaraan Asia 2020. 

https://bola.kompas.com/read/2019/04/26/17000038/evaluasi-minarti-timur-untuk-tunggal-putri-indonesia-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke