KOMPAS.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan kompetisi Liga 1 musim ini tidak menggunakan Video Assistant Referee (VAR). Harapan pecinta sepak bola Tanah Air melihat kompetisi di negeri sendiri yang lebih modern dan bebas dari kontroversi pun menguap.
Dirk Soplanit, Direktur sementara PT LIB, yang mengatakan hal tersebut pada Kamis (11/4/2019). Menurutnya, Liga 1 musim ini belum akan menggunakan teknologi pembantu wasit tersebut.
"Saya kira, menurut pengamatan saya, belum sampai ke situ. Kami belum menerapkan itu," kata Dirk yang juga anggota komite eksekutif (Exco) PSSI.
Kendati demikian, tidak ada alasan yang jelas mengapa VAR urung digunakan dalam kompetesi kasta tertinggi Tanah Air pada musim ini. Padahal, sejumlah kejuaraan seperti Piala Menpora, bahkan kompetisi amatir bernama Bandung Premier League sudah lebih dulu mengadopsi teknologi tersebut.
Hadirnya VAR di Liga 1 musim ini dinilai publik bakal mereduksi keputusan berbau kontroversial yang kerap kali dilakukan oleh sang pengadil di lapangan.
Masih segar dalam ingatan, ketika wasit lokal berlabel FIFA, Thoriq Alkatiri, mengesahkan dua gol kontroversial saat pertandingan babak delapan besar Piala Presiden 2019 antara juara bertahan Liga 1, Persija Jakarta, melawan tim yang baru naik kasta ke kompetisi teratas, Kalteng Putra.
Yang pertama adalah gol Patrich Wanggai ke gawang Persija. Jika dilihat dari tayangan ulang, mantan penyerang Persib Bandung tersebut menceploskan bola menggunakan tangannya.
Kedua, gol Bruno Matos juga dilegalkan oleh Thoriq. Gol tersebut menjadi kontroversi karena dari tayangan ulang, pria asal Brasil tersebut sudah dalam posisi offside.
https://bola.kompas.com/read/2019/04/11/18200088/liga-1-2019-batal-gunakan-var