Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teknologi Baru Formula 1, Demi "Fans" dan Balapan yang Lebih Kompetitif

KOMPAS.com — Mulai awal pekan ini, tim Formula 1 telah merilis mobil baru untuk dikendarai para pebalap sepanjang musim balap F1 2019.

Haas, Williams, dan Toro Rosso menjadi yang terdepan dalam memperkenalkan desain mobil baru mereka, Senin (11/2/2019). 

Semangat baru diharapkan muncul dengan adanya tampilan lebih menyegarkan dari mobil-mobil tersebut. Salah satunya adalah Williams yang musim lalu cuma mengumpulkan tujuh poin dari seluruh seri balapan. 

"Tak seorang pun dari tim ini ingin mengulang catatan buruk 2018. Dengan mobil baru ini, kami inginkan adanya kemajuan," kata Claire Williams, petinggi tim asal Inggris itu, seperti dikutip dari situs web Sky Sports. 

Dalam peluncuran itu diperkenalkan sejumlah teknologi baru yang disematkan di mobil-mobil Formula 1 tersebut. Tiga hal yang diperbarui dari mobil untuk tahun ini ada pada bagian sayap depan, sayap belakang, dan rem depan. 

Sayap bagian depan mempunyai rentang yang lebih lebar, tinggi, dan maju. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi turbulensi.

Modifikasi sayap ini diperkuat dengan saluran rem depan yang  disederhanakan dan tanpa winglets. Adapun sayap bagian belakang yang lebih tinggi dan luas menghasilkan daya downforce lebih besar sehingga memungkinkan pebalap menyalip dengan lebih efektif. 

“Perubahan-perubahan itu diprediksi akan membuat mobil menunjukkan performa lebih baik sekitar 20 persen. Hal ini juga menjadi langkah penting untuk menatap 2021,” kata mantan petinggi Ferrari itu menambahkan.  

Tahun 2021 seperti ucapan Brawn itu mengacu pada perubahan besar yang akan dilakukan di kancah Formula 1. Sebelumnya, Federasi Otomotif Internasional (FIA) telah memperkenalkan mobil konsep untuk tahun tersebut pada September 2018. 

Berbeda dengan perubahan minor yang dilakukan beberapa tahun belakangan ini, untuk musim 2021 akan ada revolusi besar dalam tampilan mobil balap F1. Bukan sekadar terlihat mewah dan canggih, pun indah dan futuristis. 

Ada tiga fokus utama yang ditekankan dalam hal konsep mobil bapal 2021. Fokus pertama adalah Halo atau proteksi kokpit. 

Saat awal kemunculannya, Halo sempat dikritik karena tampilan mobil balap jadi jelek. Untuk 2021, Halo akan menyatu dengan bodi mobil sehingga bakal tampil lebih estetis. 

Faktor kedua dan ketiga berkaitan dengan aerodinamika mobil. Salah satunya adalah soal kecepatan. 

Ada rencana ukuran ban berubah dari 13 inci menjadi 18 inci. Menurut Brawn, hal ini dimaksudkan agar pengaturan perhitungan tekanan ban lebih mudah. 

Berkaitan dengan rencana perubahan ban itu, Brawn mengatakan pentingnya mengatur aliran angin yang muncul dari tempat ban. Akan ada alat baru untuk menstabilkan aliran udara, dan saluran rem depan tanpa winglets seperti musim ini menjadi purwarupanya. 

“Saat ini, perbedaan antartim terlihat begitu mencolok sehingga sering terlihat pebalap sulit mengejar satu sama lain,” kata Brawn seperti dikutip dari situs web F1 pada September 2018. 

Nah, dengan adanya konsep baru pada mobil balap untuk musim 2021 diharapkan jurang pembeda antartim menjadi semakin terkikis. Harapan itu juga yang diinginkan Romain Grosjean, pebalap Haas. 

“Pada 2021, saya rasa persaingan akan lebih kompetitif. F1 memang harus melakukan perbaikan agar setiap tim punya kesempatan meraih podium,” tutur Grosjean dalam peluncuran mobil baru Haas seperti dikutip dari situs web Crash.net. 

Karena setiap detik begitu berharga... 

Mobil balap F1 memang technology oriented. Teknologi yang ada di mobil tersebut terus dibenahi dan diperbaiki dari tahun ke tahun. 

Teknologi memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mobil F1. Selain faktor keselamatan, teknologi-teknologi tersebut dipakai agar mobil semakin cepat dan kian kompetitif. 

Perencanaannya pun tak dibuat dengan sistem kebut semalam. Teknologi-teknologi baru itu sudah digodok selama beberapa tahun sebelumnya agar tim-tim bisa mempersiapkan diri menjelang regulasi baru tersebut diterapkan. 

Oleh sebab itu, menurut dia, dibutuhkan analisis yang mendalam agar mobil balap menjadi lebih kompetitif, pun menarik untuk ditonton. Atas dasar itulah, dibutuhkan sebuah sistem untuk menunjang proses dalam analisis data tersebut.

"Dalam dunia balap, perbedaan tidak lagi diukur dalam satuan detik. Setiap milidetik bisa menjadi pembeda hasil akhir sebuah balapan," kata Brawn sambil memperlihatkan proses pergantian ban mobil F1 yang tak sampai 10 detik. 

Menurut Brawn, ada dua inisiatif besar dari F1 dalam kerja samanya dengan AWS, yakni High Performance Computing (HPC) dan Machine Learning (ML). 

HPC digunakan untuk memperbaiki tingkat kompetisi. Bagaimanapun, di sebuah mobil balap terdapat 120 sensor yang akan meproduksi 1,1 juta data telemetri setiap detiknya sehingga dibutuhkan infrastruktur besar dan stabil untuk menganalisisnya. 

"Dari data tersebut, teknisi dan mekanik bisa menganalisis kecepatan dan akurasi mobil hingga cost yang timbul karenanya," tutur Brawn. 

Sementara itu, Machine Learning, dalam hal ini Amazon Sagemaker, berguna dalam melakukan analisis performa pebalap maupun mobil. 

"Dengan menggunakan data olahan dari Sagemaker, pebalap bisa mengetahui performa mobilnya, probabilitas untuk menyalip pebalap lain, dan perhitungan waktu pit stop agar bisa mendapatkan keunggulan kompetitif dari pesaing," kata Brawn. 

"Bagi teknisi di pit stop, Machine Learning juga digunakan untuk mengetahui kondisi mobil secara realtime. Dengan begitu, mereka bisa melakukan analisis soal apa yang mesti dilakukan terhadap mobil tersebut saat menjalani pit stop," tuturnya. 

Tak ketinggalan, Brawn membutuhkan Machine Learning untuk meningkatkan engagement dengan fan atau pencinta olahraga balap. Mereka menggunakan Sagemaker untuk membangun integrasi dengan TV pemegang hak siar untuk menampilkan data-data balapan. 

"Data yang muncul di layar televisi saat siaran langsung, seperti waktu satu putaran atau selisih waktu antarpebalap itu muncul secara realtime," ucap Brawn melanjutkan. 

Formula 1 saat ini dilakukan di 21 negara. Balapan jet darat ini disiarkan langsung di lebih dari 180 negara dengan lebih dari 500 juta fans. 

https://bola.kompas.com/read/2019/02/12/12501428/teknologi-baru-formula-1-demi-fans-dan-balapan-yang-lebih-kompetitif

Terkini Lainnya

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke