KOMPAS.com - COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalomboboy, menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI untuk menentukan jumlah peserta Liga 2 2019.
Hingga kini, jumlah peserta Liga 2 2019 belum pasti setelah PS Mojokerto Putra (PSMP) mendapat sanksi. PSMP dilarang tampil di Liga 2 2019 karena dianggap melakukan pengaturan skor di Liga 2 musim lalu.
Tigor Shalomboboy menganggap penentuan jumlah peserta bukan menjadi ranah PT LIB yang merupakan operator kompetisi.
"Itu kewenangan PSSI dalam menentukan jumlah peserta kompetisi. Kasus ini kami serahkan ke PSSI karena mereka punya badan yudisial," kata Tigor dikutip dari BolaSport.com.
"Itu kewenangan PSSI untuk menentukan jumlah peserta kompetisi. Jadi dari segi regulasi kami mengatur tentang promosi dan degradasi, tapi karena ada keputusan lain yang muncul dari PSSI," ujarnya menambahkan.
Selain Liga 2, Liga 1 juga memiliki permasalahan serupa. Jumlah peserta Liga 1 2019 masih belum dipastikan hingga saat ini.
Pasalnya, salah satu tim promosi, yakni PSS Sleman, terindikasi melakukan pelanggaran yang sama seperti PSMP.
Terkait masalah PSS Sleman, Tigor kembali enggan berkomentar banyak dan menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI dan Polri melalui Satgas Antimafia Bola.
"Hukuman tehadap PSS Sleman itu bisa saja muncul dari kepolisian, entah apakah tindak pidana yang dilakukan oleh mereka," tutur Tigor.
"PSMP dihukum tanpa ada panggilan dari kepolisian. Tapi karena mungkin ada laporan atau pemberitaan yang mencurigakan, Komdis PSSI melakukan investigasi kemudian memutuskan," ucapnya menambahkan.
Hingga saat ini, kalender kompetisi 2019 masih belum dirilis. PSSI menyebut kemungkinan kompetisi kembali bergulir setelah Pemilu Presiden dan Legislatif pada April 2019 mendatang. (Muhammad Robbani)
https://bola.kompas.com/read/2019/01/05/19400008/pt-lib-tunggu-pssi-soal-jumlah-tim-liga-2-setelah-psmp-disanksi