Dalam laga yang dimenangi Persija Jakarta dengan skor 2-1 melawan Bali United itu, oknum pendukung Serdadu Tridatu yang duduk di tribune utara menyalakan petasan berjenis cerawat dan kembang api.
Pada babak pertama, wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Djumadi Efendi, harus menghentikan laga sebanyak tiga kali atas insiden tersebut.
Pada babak pertama, Persija unggul lebih dulu 1-0 atas Bali United lewat gol cepat Sandi Sute pada menit ketujuh.
Pada babak kedua, wasit asal Surabaya, itu kembali menghentikan pertandingan sebanyak dua kali.
Bahkan, pertandingan harus berakhir sampai menit ke-113, meskipun pada babak kedua wasit tidak memberikan tambahan waktu.
Eko menyadari kekecewaan suporter Bali United yang melihat tim kebanggaannya itu kini sudah menelan empat kekalahan secara beruntun.
Sebelum takluk di tangan Persija Jakarta, Serdadu Tridatu juga gagal menuai poin dari Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar.
Tak hanya itu, sebelum melawan Persija, manajemen Bali United juga mendepak Widodo Cahyono Putro dari kursi pelatih kepala.
"Terus terang saya mengapresiasi suporter. Saya tahu mereka kecewa, tetapi dari awal sudah saya katakan kami mau berjuang dan tidak mau terpuruk dengan kekalahan lagi," kata Eko.
"Dengan kejadian cerawat tadi, saya tahu mereka kecewa dengan kami. Suporter mungkin sangat mencintai Bali United sehingga mereka seperti itu. Kami tetap apresiasi mereka. Namun, adanya flare tadi justru menghambat kami untuk mengatasi ketinggalan, padahal ritme kami lagi naik," kata Eko menambahkan.
Bali United memang sempat mempertipis jarak dari Persija lewat gol Stefano Lilipaly pada menit ke-90.
Sebelumnya, Persija juga unggul dua gol tanpa balas lewat tendangan penalti Marko Simic pada menit ke-83.
Setelah Lilipaly mencetak gol, permainan Bali United memang lebih berkembang.
Namun, karena adanya insiden kembang api dan cerawat, laga kembali dihentikan hingga wasit benar-benar meniupkan peluit akhir pada menit ke-114.
"Kami berpikir positif. Kami tadi lagi bagus dengan menyerang terus. Pemain ingin mempersembahkan kemenangan, tetapi karena cerawat dan lainnya membuat kami juga kecewa karena itu menjadi gangguan," tuturnya.
"Intinya kami sempat membalas dan ritme kami bagus. Niat dari awal kami berpikir positif dan ingin memenangi pertandingan. Kami ingin menang dan saya telah memberikan motivasi kepada para pemain sebelum babak kedua bahwa kami bisa menang dan masih ada waktu untuk membalas ketinggalan gol," ucap Eko. (M Hary Prasetya)
https://bola.kompas.com/read/2018/12/03/10450058/bali-united-vs-persija-jakarta-eko-pahami-kekecewaan-suporter