Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Yanto Basna, Sempat Frustrasi di Thailand

Sukhotai FC merupakan klub yang bermain di Thai League 1 atau kasta tertinggi sepak bola di negeri Gajah Putih. Yanto Basna menjalin kerja sama satu tahun dengan opsi memperpanjang kontrak.

Pria berusia 23 tahun itu sudah tak asing lagi bermain di Thailand. Pasalnya, setahun terakhir dia merumput di sana bersama klub kasta kedua, Khonkaen FC. Bahkan, dia hampir tak tergantikan sehingga mendapat julukan “The Wall Is Khonkaen” atau yang diartikan tembok pertahanan kuat di Thailand.

Apa yang diraih Yanto Basna saat ini bukan hal yang intan. Banyak rintangan, cobaan hingga tenaga yang harus dikeluarkannya seperti yang diceritakannya kepada Kompas.com.

Saat memutuskan akan hijrah ke Thailand pada awal tahun 2018, banyak tawaran yang datang dari klub-klub besar seperti Persipura Jayapura dan beberapa klub Malasia. Kontrak yang ditawarkan pun terbilang fantastis. Namun, dia memutuskan pergi ke Thailand.

Mantan pemain Sriwijaya FC itu mengaku sempat frustrasi saat berangkat ke Thailand. Pasalnya, klub yang dijanjikan seorang agen kepadanya ternyata tidak ada.

Sedih, menyesal dan kesal beraduk menjadi satu. Apalagi, dia telah menolak tawaran dari beberapa klub yang ingin menggunakan jasanya.

Akan tetapi, pemain berposisi bek tengah itu tak putus asa. Bermodalkan nyali besar, dia mencari seorang agen lokal Thailand untuk mencari klub. Dia mendapat informasi Khonkaen menginginkan jasanya.

“Saat mendapat informasi itu, saya langsung katakan mau mengikuti seleksi walau tidak tahu lokasi klub itu. Saat itu saya hanya ingin bermain di Thailand. Lalu, saya minta kepada seorang agen untuk membelikan tiket pesawat ke sana. Saya pergi sendiri dengan pesawat jenis ATR. Sesampai di sana bukan langsung diterima tetapi seperti diseleksi dan mengikuti trial dua minggu,” ungkap pria jebolan Mitra Kulkar itu.

Saat trial, banyak cerita lucu dan mengesalkan yang dialami Yanto Basna. Selain bahasa, disiplin yang tinggi menjadi tantangan. Bahkan dalam perjalanannya, dia terkena denda lantaran terlambat dua menit ke bandara.

“Bayangkan saja. Kalau kita berada di satu kelompok dengan warna kulit berbeda sendiri dan tak memahi bahasa yang mereka gunakan. Tak hanya itu, selama trial saya mendapat banyak teguran dari pelatih. Mulai dari passing yang kerab dianggap salah, hingga tingkat kedisiplinan," ujarnya.

"Jujur, saat trial di sana, saya dianggap tak memiliki skill bermain dan juga diibaratkan seorang bocah kecil yang baru belajar bermain sepak bola,” tambahnya.

Namun pria yang pernah membela Timnas U-21 dan senior itu mengaku tak ingin menyerah. Dia tetap kerja keras.

“Mengenai bahasa, saya sering mengeluarkan bahasa lokal saat trial, bahasa itu saya ambil dari mereka yang menggunakannya saat latihan. Ya, kalau saya ucapkan bahasa di sana, sering mendapatkan ledekan dan tawa dari mereka. Tapi, justru itu membuat mereka respek kepada saya,” ungkap Yanto Basna.

“Usai trial. Sempat saya diminta untuk memperpanjang trial satu minggu lagi. Namun, saya dengan tegas saat itu meminta kejelasan, jadi saya tolak. Lalu mengatakan kepada mereka, saya perlu kontrak. Kalau tidak saya kembali ke Indonesia."

"Beruntung, saat itu pelatih mampu memahami karakter pemain yang dapat dibina dan diberikan kepercayaan sehingga dia langsung menyodorkan kontrak tanpa memperpanjang trial saya. Bahkan, selama pertandingan saya hanya absen satu kali, lantaran kena akumulasi kartu kuning."

Pria yang lahir 12 Juni 1995 itu mengaku, sangat senang mendapat kesempatan bermain di Thailand. Banyak hal yang diperolehnya di sana, salah satunya tentang janji dan kesepakatan yang tak boleh diingkari klub dan pemain.

Tak hanya itu, sistem kompetisi di Thailand, jauh lebih baik dari Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara. Hal itu membuatnya tertarik untuk lebih lama bermain di luar Indonesia.

“Kita tahu sendiri. Kompetisi di Tanah Air tak sebaik negara lain. Lalu, banyak klub di Tanah Air kurang berkomitmen dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama pemain. Di Thailand, kita terlambat latihan atau berangkat ke bandara, lima menit saja, gaji dipotong. Tetapi, ketika kita menerima gaji tak pernah terlambat. Nah, kompetisi seperti ini sangat saya butuhkan,” pungkasnya.


https://bola.kompas.com/read/2018/12/01/12030048/cerita-yanto-basna-sempat-frustrasi-di-thailand

Terkini Lainnya

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Liga Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Badminton
Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke