Tim Karate Pelajar Indonesia Sabet 10 Emas dari Kejuaraan di Belgia

Tidak hanya medali emas, tim yang terdiri dari 18 atlet pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA itu juga membawa pulang enam perak dan lima perunggu.

Raihan ini membuat Indonesia menempati peringkat keempat perolehan medali secara keseluruhan.

Menurut pelatih tim SMP, Ade Indra Setiadi, perjuangan tim Indonesia ini cukup berat karena harus melawan lawan dengan postur lebih tinggi dan juga suhu dingin.

"Suhu di Hall Herstal Sportive tempat bertanding antara tiga sampai enam derajat. Dengan semangat juang tinggi, para atlet bisa bertanding maksimal sehingga bisa mengibarkan bendera Merah Putih," kata Ade dikutip dari Antara.

Lala Diah Pitaloka menjadi salah satu atlet yang sukses menyumbang medali emas. Pelajar SMP asal Kabupaten Majalengka itu meraih emas di nomor kata perorangan U-14.

Lala sendiri bukanlah nama baru di dunia karate Tanah Air karena pernah menjadi perbincangan ketika dipercaya sebagai penyulut api obor PON 2016 Jawa Barat.

Kepercayaan sebagai penyulut api itu diberikan berkat prestasi Lala menjadi juara International Banzai Cup Open Karate Championship 2015 di Jerman.

Selain Lala, dua emas lain dari kategori pelajar SMP diraih oleh Christopher Edberd nomor kata perorangan U-14 dan Komang Sastrawan, nomor kumite U-14 putra.

Untuk kategori SD, dua dari tiga medali emas diraih oleh Nandana Putra Purnaman. Nanda mendapat dua emas dari nomor kata perorangan dan kumite U-12 putra.

Satu medali emas kategori SD lainnya diraih oleh Erine Brythania Auroro dari nomor kata perorangan putri U-12.

Sementara itu, empat emas di kategori SMA diraih oleh Paramitha Nur Dea Pujiastuti (kata U-12 putri), Muhammad Rizaldi (kata U-21 putra), Maslikhah Surani (kumite U-18 putri kelas -48 kg), dan Rizal Eka (kumite U-18 putra kelas -68 kg).