"Intinya isu itu tidak benar. Sebelumnya, kalau kalian tahu saya istirahat gak bisa tenang, keluarga gak nyaman dengan kondisi seperti ini," tutur Supardi di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Rabu (21/11/2018).
"Semenjak kejadian itu saya gak bisa tidur dan hanya bisa menangis, saya mengadu kepada orangtua saya, Pak Haji (Umuh), Pak Zaenuri. Alhamdulilah saya punya orangtua yang baik di sini," tambahnya.
Setelah kejadian itu, gelombang dukungan pun datang dari kalangan pemain dan eks pemain Persib, Achmad Jufriyanto, M Ridwan. Ia pun mendapat dukungan besar dari elemen suporter.
"Mereka selalu mendoakan saya, mendukung saya, dari pemain dan bobotoh yang percaya bahwa semua ini gak seperti itu," ujarnya.
"Kalian tahu siapa pun yang masuk Persib bukan siapa-siapa. Tetap yang besar itu Persib, siapa pun pemain, pelatih, manajemen, kami harus jaga marwah Persib dan itu tertanam dalam diri saya dan semua pemain. Gak mungkin kami berkhianat, mustahil," tuturnya.
Manajemen Persib pun mengumpulkan para pemain dan jajaran pelatih untuk meluruskan persoalan tersebut di kantor Persib, Rabu siang. Pelatih dan para pemain sepakat berdamai.
"Semua sudah clear, dia (Gomez dan Soler) sudah mengakui (kesalahannya) mungkin dia terbawa situasi dan emosi," tambahnya.
Tuntasnya persoalan tersebut membuat Supardia kembali termotivasi untuk kembali bermain. Ia pun berharap, kejadian tersebut tak terulang.
"Terus terang dengan masalah ini selesai saya mulai semangat lagi untuk membawa tim ke tangga atas, naik lagi. Saya sudah tak sabar menikmati pertandingan," ujar Supardi.
"Insya Allah ada hikmahnya untuk saya dan pemain lain. Saya berharap tak akan terjadi lagi, kami harus jaga nama Persib. Terima kasih doanya, selalu percaya, jangan ragukan loyalitas pemain, mereka pasti mau fight," tambah Supardi.
https://bola.kompas.com/read/2018/11/21/15050038/dituding-pelatih-terlibat-suap-supardi-akui-sempat-tertekan