KOMPAS.com — Aspar Jaelolo dan Aries Susanti Rahayu sukses mengharumkan nama Indonesia setelah meraih medali emas kejuaraan dunia panjat tebing, IFSC Climbing Worldcup di Wujiang, China, Minggu (21/10/2018).
Prestasi ini menunjukkan kelas mereka sebagai pemain elite dunia lantaran world cup merupakan kejuaraan tertinggi di sport climbing.
Kedua atlet ini menjadi yang tercepat pada kategori speed individu putra dan putri.
Di partai final, Aspar mencatatkan waktu 5,810 detik. Catatan itu sudah cukup mengalahkan wakil Italia, Ludovico Fossali, yang menorehkan 5,940 detik. Peringkat ketiga diisi pemanjat asal Iran, Reza Alipourshena.
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa selama masih punya mimpi, maka masih ada waktu untuk membuktikan. Meski sering dianggap spesialis perak, saya tidak pernah menghapus mimpi saya untuk menjadi nomor satu," kata Aspar dikutip dari situs web Federasi Panjat Tebing Indonesia, Senin (23/10/2018).
"Hari ini, saya buktikan. Terima kasih, ini untuk Indonesia," ujar Aspar menambahkan.
Meski telah menjadi juara dunia pada usia 23 tahun, Arise Susanti enggan berpuas diri karena masih ingin meraih podium lain dan menciptakan rekor.
"Terima kasih. Ini adalah podium kedua di world cup. Namun, saya tidak ingin berhenti di sini. Saya masih ingin memecahkan rekor dunia agar Indonesia bisa bangga," tutur Aries.
Sebelum menjadi juara dunia, Aries Susanti juga meraih dua medali emas pada Asian Games 2018 dan satu emas pada International Climbing Elite Tournament pada September lalu.
https://bola.kompas.com/read/2018/10/23/11563508/2-pemanjat-tebing-indonesia-raih-medali-emas-kejuaraan-dunia-di-china