Dengan keputusan yang sudah diambil, Maitimo tidak bisa memperkuat tim berjulukan The Green Force itu. Bagi Djadjang, Maitimo merupakan pemain berkualitas dan kemampuannya dibutuhkan tim.
"Saya menyayangkan sekali. Padahal, saya tahu dia punya kualitas. Namun, ketika saya masuk ke sini (Persebaya), dia sudah tidak bisa bermain," kata Djanur, sapaan akrab Djadjang.
Seandainya Maitimo tidak mengalami cedera berkepanjangan, Djanur yakin peran Maitimo bisa memberikan warna dalam permainan Bajul Ijo.
"Padahal, kalau dia fit, pasti dia bisa bantu tim. Namun, sayang dia tidak bisa bermain karena memang cederanya membutuhkan operasi," tutur Djanur.
Namun, Djanur tetap akan merelakan kepergian Maitimo dan fokus meningkatkan potensi dan kualitas pemain yang ada dalam tim.
Dengan cederanya beberapa pemain, termasuk Robertino Pugliara yang mengalami patah kaki, Djanur mengaku telah melihat potensi sejumlah pemain, terutama pemain yang jarang mendapat kesempatan bermain.
"Salah satunya Fandi Eko, itu barangkali hikmahnya. Fandi Eko punya sesuatu yang perlu diberi kepercayaan," kata dia.
Fandi Eko Utomo berhasil menunjukkan kualitasnya, terutama saat mendapat kesempatan bermain melawan Persib Bandung, Sabtu (20/10/2018) lalu.
Pada pertandingan tersebut, Fandi sukses mencetak dua gol dalam kemenangan telak Persebaya, 4-1.
Karena itu, Djanur tidak memiliki alasan untuk tidak menurunkan Fandi pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Yang pasti dia sudah memberikan yang terbaik. Saya pikir layaklah kalau saya kasih kepercayaan kembali," kata Djanur.
https://bola.kompas.com/read/2018/10/23/05301768/djanur-sayangkan-keputusan-maitimo-tinggalkan-persebaya