Hal itu untuk meminimalisir terjadinya kekerasan di antara para pendukung sepak bola.
Melalui regulasi tersebut, tuan rumah harus memberikan kuota 5 persen kepada suporter tim tamu. Terutama dalam laga krusial dengan rivalitas suporter yang sangat tinggi.
Penerapan kuota 5 persen tersebut dianggap dapat mencegah terjadinya kekerasan di kalangan suporter meski panitia pelaksana pertandingan harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk pengamanan.
"Kepada klub tuan rumah supaya melakukan regulasi untuk memberikan akses kepada suporter lawan secara bertahap. Akses 5 persen wajib bagi tim tamu. Tapi akses itu tidak sembarangan," kata manajer Madura United, Haruna Soemitro.
Haruna bertindak sebagai juru bicara 18 klub dalam laga amal Arema FC kontra Madura United di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (29/9/2018) malam.
CEO Arema FC yang juga kepala staf ketum PSSI, Iwan Budianto, mengatakan bahwa kuota 5 persen untuk pendukung tim tamu akan menimbulkan pembiayaan yang besar dalam laga - laga tertentu. Namun, penerapan kuota 5 persen akan mencegah terjadinya aksi kekerasan suporter.
"Kalaupun itu dilakukan, mungkin dengan beban biaya yang cukup besar bagi tuan rumah pada pertandingan-pertandingan tertentu. Tapi itu pasti akan meminimalisir adanya kekerasan," ujarnya.
"Kenapa di sepak bola luar negeri yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, yang tingkat ekonominya lebih mapan, rivalitas itu bukan tidak ada, ada di mana-mana. Tapi tentu rivalitasnya dengan bentuk mereka saling adu kreativitas koreografi di stadion tempat timnya bertanding," tambahnya.
Selaku pihak yang ada di dalam federasi, Iwan mengaku akan merumuskan usulan penerapan regulasi kuota 5 persen tersebut. Dengan begitu, pertandingan dengan rivalitas penonton yang sangat tinggi saat ini seperti Persib Bandung kontra Persija Jakarta dan Arema FC kontra Persebaya bisa dihadiri masing-masing penonton tim tamu.
"Karena itu, kalau memamg itu usulannya, kami PSSI akan menggodok itu dan kami akan bekerja sama dengan negara dalam hal ini pemerintah, mungkin kementerian kemudian aparat kepolisian bahwa Persija lawan Persib, Arema lawan Persebaya di masa yang akan datang, kedua tim yang bertanding harus memberikan kuota kepada suporter tamunya dan memberikan kenyamanan kepada kuota yang diberikan. Karena itu aturan," katanya.
Namun, Iwan mengatakan bahwa penerapan 5 persen untuk penonton tim tamu tidak bisa diterapkan secara simultan. Penerapan regulasi itu harus bertahap.
"Mungkin tidak dalam waktu dekat ini. Mungkin dalam kompetisi yang akan datang. Bahwa ketika Arema bertanding harus ada kuota untuk bonek mania. Begitu pun sebaliknya, ketika Persebaya bertanding harus ada kuota untuk Aremania. Itu yang kami pikir bisa mencegah kekerasan," ujarnya.
https://bola.kompas.com/read/2018/09/30/23000038/pssi-diminta-terapkan-regulasi-5-persen-penonton-tim-tamu