Peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 tersebut mengakui Anthony memiliki pergerakan yang cepat. Ini membuat dia kesulitan meladeni peraih medali perunggu Asian Games 2018 tersebut.
"Ginting adalah pemain yang sangat cepat. Saat saya bisa membalikkan keadaan 19-18 pada gim ketiga, responnya sangat cepat di depan net. Pelatih saya memberikan arahan agar saya kembali mengarahkan shuttlecock ke atas, ini juga langsung diselesaikan dengan cepat oleh Ginting dengan smash-nya. Di saat genting, ia bisa tampil lebih stabil," kata Lin Dan saat wawancara dikutip dari Badmintonindonesia.org.
"Saya tidak tampil baik dalam pertandingan kali ini. Kondisi angin di sini memang merepotkan, hari ini anginnya juga berbeda dibanding latihan kemarin. Saat kedudukan krusial, saya membuat kesalahan fatal dengan membuang bola terlalu jauh ke luar lapangan, bukan out yang tipis, tetapi jauh sekali," ujar si kidal asal China ini.
Lin Dan juga menyebutkan bahwa generasi muda tunggal putra sudah menunjukkan banyak kemajuan dan cukup merepotkan pemain-pemain senior.
"Saya rasa para pemain muda sekarang sudah bisa memberi tekanan kepada kami pemain senior. Jika kami tidak pada kondisi 100 persen, kami bisa kalah dari mereka," tutur Lin Dan, mantan pemain nomor satu dunia.
https://bola.kompas.com/read/2018/09/18/22030058/lin-dan-akui-sulit-ladeni-permainan-cepat-anthony