Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rossi: Ducati dan Honda Berkembang karena Yamaha

KOMPAS.com - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menganggap perkembangan Ducati dan Repsol Honda tidak lepas dari peran timnya.

Rossi mengakui bahwa Honda dan Ducati sudah mengalami banyak peningkatan daripada Yamaha dalam empat musim terakhir.

"Ada kemungkinan mesinnya juga bermasalah," kata Valentino Rossi dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

"Kami harus mengatakan bahwa Ducati dan Honda telah belajar dari Yamaha, karena 3-4 tahun lalu Yamaha sangat lancar di mana Honda dan Ducati lebih banyak menderita dan agresif," ujar Rossi menambahkan.

Sejak musim lalu, Yamaha memang sudah tertinggal jauh dari Honda dan Ducati dalam hal pengembangan motor.

Hal itu terbukti karena Yamaha sudah absen meraih kemenangan sejak Juni 2017. Tidak hanya itu, dalam lima tahun terakhir Honda sudah menjadi juara dunia sebanyak empat kali, sementara Yamaha satu kali.

Melihat perkembangan itu, Rossi menilai Honda dan Ducati mulai membuat motor yang lebih bersahabat seperti Yamaha M1.

"Tampaknya dalam beberapa tahun terakhir Ducati dan Honda telah membuat motor mereka lebih mirip dengan Yamaha," ujar Rossi.

"Tetapi mereka memiliki mesin V, kami memiliki empat silinder segaris, itu dapat menjadi bagian dari masalah, tetapi saya jujur tidak tahu," tutur pebalap dengan sembilan gelar juara ini.

Pada 2016, Honda dan Ducati memang melakukan perombakan pada mesin dan hasilnya mulai terlihat.

Sebagai informasi, Honda RC213V dan Desmosedici GP18 memiliki bentuk mesin V4. Bentuk mesin tersebut diklaim memiliki keunggulan di sisi performa dan lebih kompak serta lebih rendah.

Sementara itu, Yamaha masih berkutat dengan masalah peranti elektronik sejak musim lalu. (Samsul Ngarifin)

https://bola.kompas.com/read/2018/09/12/14310008/rossi--ducati-dan-honda-berkembang-karena-yamaha

Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke